Era Digitalisasi di Pelosok Desa

Hernawan | nanda ghefira
Era Digitalisasi di Pelosok Desa
Ilustrasi desa wisata. (Envato)

Ketimpangan penerimaan sebuah pengetahuan di kota dan desa sudah bukan berita baru. Hal ini seakan tidak lagi dianggap sebagai sebuah masalah, namun sebuah 'risiko' kehidupan kota dan desa. Dalam perkembangan digitalisasi juga, sangat terlihat adanya ketimpangan.

Sederhananya seperti dalam penggunaan smartphone. Di desa cenderung lebih terlambat dibandingkan di kota. Begitu juga dengan penggunaan media sosial. Media sosial saat ini hidup berdampingan dengan manusia. Banyak kegiatan manusia yang membutuhkan media sosial. Seperti untuk saling berkabar. Begitu juga berita, penyebaran berita kini lebih cepat di media sosial dibandingkan media elektronik lain seperti tv, radio, atau telepon kabel. 

Media sosial sangat  membantu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Namun, di pelosok desa masih berbeda. Banyak warga yang masih awam tentang media sosial. Padahal banyak sekali informasi penting sebagai seorang warga negara di sosial media. Apakah itu bukan termasuk sebuah keterbelakangan?

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan sosial bermasyarakat di desa masih sangat erat, namun seharusnya hal ini bisa diimbangi dengan perkembangan zaman ini. Sering kali mereka hanya terpacu pada apa yang terjadi dalam lingkungan mereka, namun tidak tahu apa yang terjadi di daerah lain karena kurangnya pemanfaatan digital. 

Salah satu dari masyarakat harus melakukan gebrakan, agar masyarakaat yang lain juga bisa mengikutinya. Mengikuti oerkembangan digitalisai itu sangat penting, karena semakin lama kehidupan manusia sangat melekat dengan digitalisasi. Kehidupan sosial bermasyarakat akan lebih baik jika bisa diimbangi dengan pemanfaatan kemajuan. terutama dalam bidang digitalisasi

Kehidupan di desa tidaklah selamanya buruk, tetapi apabila ada yang bisa diperbaiki sudah seharusnya kita mencoba untuk memperbaiki itu. Sebagai warga negara, memastikan kesetaraan sesama warga merupakan sebuah kewajiban. Agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai, aman, dan sentosa. Tanpa adanya ketimpangan sosial diantara semua kalangan masyarakat.

Sebagai masyarakat desa, kita harus menyadari bahwa perkembangan digitalisasi juga bagian dalam perkembangan kehidupan. Mari kita ikuti perkembangan zaman, tanpa melupakan apa yang sudah menjadi kebudayaan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak