Bare Minimum: Konsep yang Disalahpahami, Apa Kalian Termasuk Salah Satunya?

Ayu Nabila | Dea Pristotia Anggi Rahmadani
Bare Minimum: Konsep yang Disalahpahami, Apa Kalian Termasuk Salah Satunya?
ilustrasi wanita berfikir [istock]

Pernah denger istilah bare minimum? Atau justru baru tahu lewat tulisan ini? Saat ini sedang tren istilah bare minimum, tapi penggunaannya justru disalahpahami. Lalu apa sebenarnya bare minimum ini?

Mengutip dari CXO Media, Selasa (30/11/2022) bare minimum adalah sebuah situasi saat orang-orang melakukan hal-hal yang sepatutnya dilakukan. Bare minimum adalah istilah yang digunakan sebagai standar kewajaran. Ini merupakan perilaku orang-orang yang memang seharusnya dilakukan. Tentu saja ini berbeda dengan usaha yang coba dilakukan seseorang.

Masih bingung? Mari kita coba masuk dengan contoh kasus. Pernah dengar kalimat, “Wah si dia itu alim banget ya, sholatnya 5 waktu.

BACA JUGA: Daftar Ponsel Diluncurkan Minggu Ini: Ada Xiaomi 13 dan iQOO Terbaru

Apa yang salah? Hey dude, sholat 5 waktu itu kewajiban bagi seorang muslim. Itu adalah bare minimum, memang sewajarnya dilakukan, bukan alim. Berbeda lagi jika dia memasukkan usaha tambahan untuk melengkapi bare minimumnya (sholat). Jika dia melakukan sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat wajibnya, maka ada usaha lebih yang dilakukan di luar kewajibannya. Jika ada usaha yang dilakukan, maka itu akan lebih dari sekedar melakukan bare minimum.

Masih bingung?

Mari kita gunakan perumpamaan yang lebih universal. Suatu saat terjadi kecelakaan di sekitar kita. Bare minimum yang seharusnya dilakukan adalah menolong korban dengan cara menghubungi pusat darurat medis terdekat (memanggil ambulans) dan membantu menghubungi polisi. Itu adalah hal yang sudah sewajarnya dilakukan oleh seseorang jika melihat ada kecelakaan. Lalu, jika kita memasukkan usaha yang lebih kita bisa membantu mengabari keluarganya, hingga membantu korban bertemu dengan keluarganya.

Sayangnya konsep bare minimum sering kali disalahpahami. Memang ini berkaitan dengan moral, perilaku, kebiasaan, budaya, dan masih banyak faktor lainnya yang membuat orang-orang berfikir tentang batas kewajaran. Mungkin saja batas bare minimum menjadi kabur karena orang-orang sudah salah paham atau jarang melihat disekitarnya menerapkan bare minimum. Seperti halnya dalam contoh pertama, dia menganggap sholat 5 waktu adalah hal yang luar biasa adalah karena orang disekitarnya tidak melakukan itu.

Bagaimana, sudah tahu konsep bare minimum? Yuk luruskan pemahaman kita agar tidak salah ya. Coba ingat-ingat lagi mungkin saja yang selama ini kita anggap begitu luar biasa baik ternyata mereka cuma melakukan bare minimum sebagai seorang individu.

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak