Jadi Korban Review Hingga Kecanduan Skincare

Candra Kartiko | thiara chairun nisa
Jadi Korban Review Hingga Kecanduan Skincare
ilustrasi perawatan. (Unsplash/Isabell Winter)

Cantik itu gak mahal, tapi cantik perlu biaya.

Ungkapan sejenis ini udah gak asing di telinga kita, terutama bagi para perempuan. Siapa sih, yang gak mau cantik? Siapa yang gak mau punya muka mulus dan sehat? Entah cantik itu demi pasangan, demi diri sendiri, demi manas-manasin mantan, demi rebut pacar orang. Pokoknya, selain bikin betah ngaca, cantik juga bikin bahagia!

Hasrat menginginkan wajah cantik, bikin cewek berlomba-lomba melakukan perawatan. Malah, ada yang rela menghabiskan uang jutaan rupiah untuk treatment ke dokter kecantikan. Istilahnya pun aneh-aneh seperti fillers, chemical peeling, suntik botox, sampai laser!

Baca Juga: Murah Tapi Tak Murahan, Ini 5 Manfaat Masker Pisang bagi Kulit Wajah

Di kubu lain, ada juga nih ciwik-ciwik yang melakukan riset sendiri dengan menonton video review sebuah produk dan ngepoin kandungan-kandungan skincare. Atau ... kelompok terakhir yang hobinya cuma ikut-ikutan tren. Kalau yang lagi rame produk A, ya ikut produk A; kalau produk B lebih hits, ya beralih pake produk B. Yang pasti, setiap cewek punya cara dan prinsipnya sendiri dalam merawat wajah. Kamu sendiri, kelompok yang mana?

Dulu sih, brand kecantikan itu-itu aja, familiar dan gak aneh-aneh. Tapi sekarang, orang-orang mulai menekuni bisnis kecantikan dan ramai membuat brand sendiri. Ini mungkin salah satu dampak dari tren muka glowing yang seakan mempengaruhi kelas sosial dan jadi ajang popularitas di kalangan tertentu. 

Baca juga: Agar Semakin Optimal, Ini 6 Waktu Terbaik Menggunakan Body Lotion

Memang sih, gak ada yang salah dengan hal ini. Tapi, usahain jangan terlalu polos lah ketika memilih produk. Skincare itu gak jauh seperti obat; cocok-cocokkan. Kalau di orang lain bekerja, di kulit kita ya belum tentu. Mahal-mahal beli skincare karena tertarik liat iklannya yang wah, ehh ... gak taunya malah bikin kulit gatel, jerawatan, dan iritasi.

Kalau kamu masih inget, dulu kita pernah belajar soal penggunaan kalimat opini dalam membuat iklan. Iya, semua iklan itu isinya emang opini (bukan fakta). Semasuk-akal apa sih, pelembab bisa bikin muka putih dalam seminggu? Bikin jerawat dan komedo hilang dalam sekali pemakaian, sampai jaminan bikin muka kinclong, glowing, dan bersinar seperti baru, eh? Hehe.

Ini lagi, banyak banget yang terbuai sama aksi reviews produk yang dibawakan influencer. Padahal tau sendiri, kerjaan mereka ya menyediakan jasa endorsement. Selebgram melakukan itu, ya demi menghasilkan cuan juga. Meskipun mereka bener-bener konsumennya sebuah produk, gak cuma itu dong yang diandalkan buat perawatan kulit. Influencer punya duit bos, sekali-dua kali pasti pernah konsultasi ke dokter kecantikan.

Disadari atau enggak, trend kecantikan menjadikan kita target pasar yang empuk. Bakal gawat jadinya, kalau kita memakan umpan jebakan dari brand abal-abal yang menggunakan bahan 'praktis' seperti merkuri, formalin, resorsinol, atau hidroquinon. Ya ... kulit dijamin putih sih, tapi yakin aman-aman aja nih? Apalagi buat pemakaian rutin.

Baca Juga: Jangan Minder Lagi! Ini 5 Keuntungan Bagi Kamu yang Tak Biasa Pakai Make Up

Nah, ternyata permasalahan gak selesai sampai di sana. Setelah dapet produk yang dirasa klop nih, kita bakal 'sakau' dan ketergantungan. Ketika mencoba berhenti menggunakan suatu produk, atau habis karena pemakaian, kita ngerasa ada yang kurang. Beberapa cewek malah sampe kurang percaya diri ketika skincare-nya habis (udah kaya narkotika ya wkwk).

Loh kok bisa, bikin gak percaya diri? Iya, karena muncul asumsi-asumsi baru, seperti merasa kulit lebih gelap, kering, jerawat dan komedo meradang, hingga over sebum. Masih bagus kalau ini cuman anggapan dari kondisi psikologis aja, gimana ceritanya kalau kulit kita bener-bener ketergantungan skincare? Sakit begitu obatnya habis. Ngeri, ya.

Padahal, setiap kulit muka pasti punya fasenya sendiri kok. Ada saat-saat di mana jerawat meradang dan kempes dengan sendirinya. Bisa juga dari kesalahan kita sendiri yang bikin muka kering dan berminyak. Ya ... daripada ribet cari obatnya, kenapa gak cari dulu akar sebabnya?

Memang, gak semua cewek begitu terobsesi menginginkan wajah cantik. Masih ada yang bodo amat bahkan lempeng aja ke mana-mana gak pake sunblock. Tapi, tulisan ini juga jangan dijadikan acuan yang bikin kamu sangat berhati-hati dalam memilih skincare. Intinya, seleksi aja mana yang jadi kebutuhan kulit kamu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak