Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden maupun Wakil Presiden menandai dimulainya era baru Indonesia. Sekaligus peralihan tongkat estafet kepemimpinan dari Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang telah kehabisan masa.
Kolaborasi antara Prabowo Subianto dengan pengalaman yang tak perlu diragukan bersama Gibran Rakabuming Raka, anak muda penuh inovasi diharapkan mampu mewujudkan Indonesia Emas agar tak menjadi bualan semata.
Banyak harapan yang dilangitkan untuk kepemerintahan periode 2024-2029 mendatang, tak terkecuali untuk sepak bola. Nasib dan masa depan olahraga favorit yang menjadi hiburan sebagian besar masyarakat itu juga berada di tangan Prabowo-Gibran.
Jejak Nyata Kepedulian Pemerintahan Jokowi
Tak bisa dipungkiri bahwa kepala negara memiliki peranan penting dalam kemajuan sepak bola, baik tim nasional maupun liga domestik. Semasa menyandang status sebagai presiden, Joko Widodo juga tak segan mengalirkan dukungan.
Seperti ketika ada Tragedi Kanjuruhan, misalnya. Sebuah insiden terkelam dalam sejarah persepakbolaan Indonesia, yang dikhawatirkan bakal membuat FIFA memberikan hukuman akibat ratusan nyawa melayang.
Bukan hanya kesedihan dan duka mendalam, tetapi tragedi tersebut juga turut menjadi pukulan telak bagi Timnas Indonesia yang sedang mulai menunjukkan taji di level internasional. Jika sampai kembali mendapat sanksi berat, tentu bukan hal mustahil semua kerja keras akan sia-sia.
Namun dilansir dari suara.com, kala itu Jokowi turun tangan langsung menghubungi Gianni Infantino selaku Presiden FIFA. Meski tak menyebutkan secara gamblang, tetapi Jokowi dinilai membujuk pemimpin FIFA agar tidak menjatuhkan hukuman untuk Indonesia.
“Hari Senin (3/10) malam saya telah telepon langsung, berbicara langsung, dengan Presiden FIFA Gianni Infantino berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan. Berbicara banyak, tapi keputusan apa pun adalah kewenangan di FIFA,” kata Jokowi.
Tak hanya memikirkan nasib Timnas Indonesia, Jokowi juga meninjau langsung penanganan para korban hingga memerintahkan Kapolri agar menginvestigasi dan mengusut tuntas kericuhan yang menimbulkan korban jiwa di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Kepedulian Presiden dua periode tersebut terharap sepak bola juga tercermin dari kehadirannya di Stadion dalam beberapa laga penting, termasuk saat Timnas Indonesia menjamu Australia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga bulan September kemarin.
Selain dukungan moril, Joko Widodo beserta kepemimpinannya juga dibuktikan melalui pembangunan training center di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) demi mendukung persepakbolaan Indonesia.
FIFA memberikan bantuan dana hibah sebesar Rp85,6 miliar. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai bahwa dukungan penuh dari presiden untuk transfromasi sepak bola menjadi pertimbangan dunia internasional, khususnya FIFA.
Pemerintah saat itu juga menggelontorkan dana APBN senilai Rp90 miliar, serta melalui Badan Otorita IKN memercayakan tanah seluas 34,5 ha.
Support Terhadap Proses Naturalisasi
Keseriusan pelaksanaan program naturalisasi dan mulai menunjukkan hasil manis dinilai menjadi salah satu faktor yang bisa membuat Timnas Indonesia berjalan sejauh ini. Perkembangan pesat skuad Garuda tentu masih disorot penuh.
Jokowi juga tak mempersulit proses perpindahan kewarganegaraan para pemain keturunan yang akan memperkuat Timnas Indonesia. Seperti dua penggawa terakhir, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Setiap naturalisasi tentu membutuhkan Keputusan Presiden, dan Jokowi selalu menurunkannya tanpa ada ‘drama’ penolakan.
Meski banyak kritik maupun ketidaksukaan yang dilayangkan semasa kepemerintahan Jokowi, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa beliau memegang penting dalam kemajuan sepak bola Indonesia.
Nasib Selanjutnya di Tangan Prabowo-Gibran, Garuda Mendunia Bukan Sekadar Angan?
Nama Prabowo Subianto sudah tak asing dalam dunia olahraga, termasuk sepak bola. Ia sempat menjadi ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kemudian sosok berusia 73 tahun ini juga memiliki akademi sepak bola sendiri.
Garudayaksa menjadi proyek Presiden ke-8 Indonesia tersebut mengembangkan sepak bola dan mencari bibit-bibit pemain muda berbakat di tanah air. Rekam jejak nyata tentu menjadi pondasi awal yang bagus untuk Presiden Prabowo meneruskan kiprah Jokowi dalam mendukung perkembangan.
Di masa kampanye beberapa waktu lalu, Prabowo juga dinilai serius ingin mengantar Indonesia menuju panggung Piala Dunia.
Begitu pula dengan wakilnya, yakni Gibran Rakabuming Raka. Baru-baru ini, Gibran meninjau langsung pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center. Ia pun tak jarang memberikan dukungan maupun apresiasi terhadap kiprah sepak bola tanah air.
Tentu dengan kepedulian yang tak kalah nyata dari dua pemimpin bangsa diharapkan mampu membuat target ‘Garuda Mendunia’ bukan sekadar mimpi semata. Selamat bekerja, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS