Apakah anda tidak mempunyai banyak waktu untuk berlibur dengan keluarga dan harus mencari tempat wisata yang tidak jauh dari kota Jakarta? Ataukah mungkin anda sedang mencari tempat wisata yang membuat anda lebih dekat dengan alam?
Floating Market Lembang-lah jawabannya. Ya, memang Kota Lembang tidak akan habisnya dengan tempat wisata yang memiliki ciri khas tiap tempat wisata itu sendiri. Dari namanya saja sudah Floating Market, tempat wisata ini mempunyai pasar yang dapat terapung di air.
Floating Market Lembang mulai dibuka sebagai salah satu tempat wisata di Lembang pada tanggal 12 Desember 2012. Tempat wisata yang unik ini berada di daerah pegunungan yang membuat tempat ini sejuk dan asri.
Letaknya di Jalan Grand Hotel 33E, yang merupakan kawasan wisata yang mempunyai luas lebih dari tujuh hektar dengan sebuah danau bernama Situ Umar.
Tempat wisata ini pada hari kerja dibuka dari jam 10.00 WIB – 13.00 WIB, tetapi jika ingin datang pada hari weekend, Floating Market dibuka dari jam 9.00 WIB – 22.00 WIB.
Jika anda ingin menuju ke Floating Market Lembang, sebelumnya harus melewati pasar Lembang dan menempuh jarak kurang lebih 500 meter dari pasar tersebut.
Saya dan keluarga pun pergi ke Floating Market Lembang pada tanggal 24 Mei 2014 untuk pertama kali dan tidak ada rencana sebelumnya untuk pergi kesana.
Dalam perjalanan ke Floating Market anda tidak perlu takut untuk nyasar karena sepanjang jalan sudah terdapat petunjuk-petunjuk yang membantu anda untuk sampai ke tujuan.
Dari area parkir ada tiga pilihan pintu masuk ke area Floating Market, lewat pendopo depan, ke belakang masuk lewat area restoran dan terakhir langsung masuk ke area pasar terapungnya, cari yang paling deket jadi masuk dari pendopo depan.
Jika anda masuk ke dalam Floating Market melewati pendopo depan, maka anda dapat menukar tiket masuk anda dengan segelas minuman hangat, seperti kopi dan susu coklat sehingga para pengunjung tidak akan merasa dingin yang dikarenakan suhu dari pegunungan yang mengitari Floating Market Lembang.
Tetapi jika anda tidak mau menukar tiket masuk dengan kopi pada saat masuk gerbang, anda dapat menukarnya di dalam area Floating Market.
Selain ada tempat penukaran minuman panas, di pendopo depan juga tersedia penukaran koin. Ini adalah salah satu yang membuat tempat wisata ini dapat dikatakan unik. Koin yang dapat ditukarkan ada empat tipe, seperti Rp5.000, Rp10.000, Rp50.000, dan Rp100.000.
Koin yang ditukar bukanlah koin yang kita miliki seperti biasa, tetapi koin ini dibuat khusus untuk masuk ke dalam wahana-wahana dan juga untuk membeli jajanan yang ada di dalam area Floating Market.
Setelah melewati pendopo depan, anda akan melihat sebuah danau yang besar dan sangat menarik perhatian ketika anda pertama kali masuk kedalam area Floating Market. Danau tersebut sangatlah bersih dan juga ditanami beberapa tanaman yang menambah keindahan danau.
Janganlah anda sekali-kali membuang sampah sembarangan di area Floating Market karena terdapat pekerja yang selalu memantau kebersihan area Floating Market.
Untuk para orang dewasa yang ingin membeli souvenir-souvenir cantik dari Floating Market tidak perlu khawatir. Ada beberapa pendopo yang menjual berbagai macam souvenir-souvenir khas dan juga tersedia beberapa factory outlet di sana.
Wahana edukasi anak
Di area ini terdapat beberapa wahana yang dapat dikunjungi. Dari anak-anak hingga orang dewasa dapat mendatangi dan mencoba wahana-wahana unik yang tersedia. Wahana untuk para anak-anak, seperti memberi makan angsa dan ikan.
Memberi makan angsa bagi anak-anak yang tinggal di kota merupakan pengalaman yang tidak biasa. Wahana yang lain yaitu taman kelinci dan juga menangkap ikan ataupun belut.
Wahana orang dewasa agar lebih dekat dengan alam
Selain wahana anak-anak, area Floating Market ini juga menyediakan wahana yang dapat digunakan oleh orang dewasa, seperti panen sayur organic, memetik buah stroberi, bermain ATV dan dapat juga menyewa perahu kano, perahu dayung dan sepeda air.
Floating market bukan sekedar pasar terapung
Area pasar terapung dibangun di tengah-tengah danau dengan daratan yang telah dibangun memanjang, sedangkan para penjual makanan berjualan di atas perahu di pinggir sepanjang jalan tersebut.
Pasar terapung di sini tidak berjualan sayur, buah, atau daging mentah, melainkan menjajakan berbagai jenis makanan dan jajanan yang enak, misalnya baso tahu, colenak, siomay, tahu lembang, surabi, sosis bakar, tempe mendoan, batagor, lotek, jagung bakar, karedok, otak-otak, ketan bakar, duren bakar, jamur, dim sum, dan lain-lain dengan harga mulai dari Rp5.000 untuk makanan ringan sampai dengan Rp35.000 untuk makanan berat.
Selain itu, perahu-perahu yang menjajalkan berbagai jenis makanan ini juga sudah diatur dan diparkir dengan rapi, tidak seperti di pasar terapung tradisional yang berantakan sehingga pengunjunglah yang akan mendatangi perahu-perahu ini.
Total perahu yang ada di Floating Market terdapat sekitar 46 perahu dengan menjual dagangan yang berbeda-beda.
Dikirim oleh Fisha Naufarani, twitter @fishaan, STIKOM London School of Public Relations Jakarta
Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: [email protected]