Sambut Tahun 2020: Gaya Hidup Produktif Cegah Depresi

Tri Apriyani
Sambut Tahun 2020: Gaya Hidup Produktif Cegah Depresi
ilustrasi bahagia/unsplash

Tahun baru, lembaran baru. Pasti banyak diantara kita yang ingin berlomba-lomba untuk memperbaiki diri dan juga menambah pencapaian untuk diri sendiri. Di usia-usia produktif dalam kurun 18 hingga 24 tahun, cenderung senang melakukan hal-hal baru yang dapat menambah pengalaman serta mengasah keterampilan.

Akan tetapi, mengejar pencapaian baru juga dapat menimbulkan stres atau bahkan depresi dalam prosesnya. Penting untuk kita garis bawahi bahwa kita harus mengawali tahun dengan memperbaiki diri, tetapi harus sekaligus menjauhkan kita dari hal-hal negatif apalagi yang bisa membuat kita depresi.

Tahukah kamu bahwa 6,1 persen penduduk atau setara dengan sebelas juta orang di Indonesia mengalami depresi? Faktanya, angka depresi tersebut sudah menyerang penduduk Indonesia mulai dari yang berusia lima belas tahun ke atas. Depresi mungkin sering diabaikan dampaknya, tapi tak jarang, lho yang berujung pada kematian dan disebabkan oleh bunuh diri.

Depresi merupakan kondisi di mana kita merasakan muramnya hati seperti kesenduan, kepedihan, dan perasaan buram yang bersifat patologis. Patologis di sini berarti perilaku yang sangat tidak wajar dan menunjukkan adanya suatu gangguan mental.

Depresi dapat timbul karena rasa sakit hati yang mendalam, trauma psikis, rasa bersalah, dan rasa inferior atau rasa rendah diri (Kartono:2002). Menurut penelitian, jumlah penduduk Indonesia yang mengalami depresi terus bertambah setiap tahunnya.

Kebanyakan, ciri-ciri yang sering ditemukan adalah sering merasa cemas dan khawatir dalam jangka waktu yang panjang, mudah putus asa dan pesimis, sulit berkonsentrasi, serta memiliki perasaan tentang dirinya yang selalu tidak berdaya dan tidak berharga.

Perasaan-perasaan tersebut dapat timbul karena kurangnya rasa percaya diri. Banyak orang yang mengalami depresi awalnya terjadi hanya karena diejek atau diganggu oleh orang lain yang tujuannya hanya untuk merendahkan.

Padahal, kondisi seperti ini dapat diatasi dengan terus menerapkan gaya hidup produktif. Sesuai pengertiannya, produktif adalah suatu hal yang bisa mendatangkan atau menghasilkan keuntungan secara besar. Salah satunya adalah menjauhkan kita dari rasa depresi.

Gaya hidup produktif dapat memancing kita untuk terus melakukan kegiatan yang bersifat positif, misalnya menjalankan hobi yang kita sukai. Gaya hidup produktif dan menjalani hobi secara rutin akan menjadi sebuah kebiasaan dan secara perlahan akan memperbaiki diri serta memupuk kepercayaan diri yang tinggi, alhasil rasa depresi bisa tertutupi atau bahkan terlupakan.

Dalam artikel “7 Cara Menjadi Ahli Dalam Pengembangan Diri atau Self-Development” disebutkan bahwa pengembangan diri atau yang dikenal dengan self-development adalah segala bentuk tindakan yang diambil untuk meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), bakat, kemampuan, keterampilan, bahkan kualitas hidup untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ketika kita dapat lebih fokus untuk menjalankan hal-hal positif, kita akan merasa produktif dan merasa berguna sehingga pada akhirnya  teralihkan dari rasa depresi.

Maka dari itu, percaya diri sangat berhubungan dengan depresi. Hal penting yang harus dimiliki setiap milenial di dunia adalah dapat benar-benar menghargai diri sendiri. Untuk menjauhkan diri dari depresi, kita harus memiliki self-development lewat membiasakan diri untuk menerapkan gaya hidup produktif, seperti rutin dan tekun menjalankan hobi.

Dengan begitu, kita akan terbiasa untuk terus menghasilkan dan mempertahankan kualitas diri kita yang lebih baik sehingga tidak akan ada lagi waktu untuk memikirkan masalah atau apapun yang membuat kita merasa tertekan dan depresi. Yuk, kita bangun gaya hidup produktif untuk menyambut tahun 2020!

Pengirim: Wilhelmina Sistianinggaluh / Mahasiswa LSPR Jakarta
E-mail: [email protected] 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak