Menikah itu gak cuma butuh modal finansial, tapi juga modal mental. Karena itu, keputusan untuk menikah perlu pertimbangan dan persiapan yang sungguh-sungguh, supaya kehidupan pernikahanmu gak seperti main-mainan doang. Baru beberapa bulan menikah sudah minta cerai. Duh!
Karena itu, hindari beberapa kesalahan umum berikut ini yang kerap dilakukan pasangan ketika memutuskan untuk menikah. Apa saja?
1. Terlalu ngebet
Terlalu ngebet menikah karena merasa sudah saling cinta, bisa membuatmu terjebak pada keputusan salah. Karena pernikahan itu adalah perjalanan hidup yang sangat panjang dan kompleks. Gak cukup hanya dengan modal cinta semata.
Setelah fase bulan madu, kamu akan dihadapkan pada banyak persoalan rumah tangga yang menuntutmu bisa bersikap dewasa. Kebiasaan buruk pasangan, keluarga yang suka ikut campur, omongan tetangga yang sering menyinggung, persoalan finansial, dan sebagainya. Jadi, jangan ngebet menikah dulu. Matangkan dulu persiapannya!
2. Kurang mengenali pasangan
Terkadang, yang sudah pacaran bertahun-tahun saja, ketika sudah berumah tangga masih bisa kaget dengan tingkah pasangannya. Bukan berarti kamu harus menunggu sampai bertahun-tahun, baru boleh menikah.
Akan tetapi, pastikan kamu sudah benar-benar mengenal pasangan. Selain karakternya, juga bagaimana keluarganya. Karena, kalau sudah menikah, bukan hanya kalian yang bersatu, tapi juga keluarga besar. Jangan sampai, setelah menikah baru sadar kalau kamu gak begitu cocok dengan keluarga pasangan karena tukang bikin rusuh.
3. Menikah saat kondisi emosional masih belum matang
Kedewasaan memang gak terpaku pada umur. Ada yang masih mudah tapi pemikirannya sudah dewasa, ada pula sudah tua, tapi pemikiran dan tindakannya masih kekanak-kanakan.
Agar hubungan pernikahanmu langgeng, pastikan menikah ketika kamu dan pasangan sudah matang secara emosional. Sehingga ketika ada masalah, gak sebentar-sebentar minta pisah!
4. Ekspektasi terlalu tinggi
Kesalahan lain yang umum terjadi pada pasangan, adalah sudah kadung memasang ekspektasi tinggi terhadap pasangan maupun pernikahan itu sendiri. Membayangkan bahwa menikah itu indah. Pas tahu kalau kehidupan pernikahan itu penuh liku-liku, akhirnya kecewa dan gak siap mental.
5. Menikah untuk memenuhi keinginan orang lain
Walaupun itu orangtuamu, tapi kamu mesti ingat, yang menjalani pernikahan adalah dirimu sendiri. Sebaiknya, berikan penjelasan secara baik-baik, ketika kamu dituntut untuk segera menikah, tapi kamu merasa belum siap, baik mental maupun finansial. Karena keputusan yang cuma ikut-ikutan, khawatirnya gak akan berakhir baik.
Hindari kesalahan di atas, supaya pernikahanmu berpeluang harmonis dan tahan lama.