Mau tahu salah satu resep mujarab yang bisa membuat Anda bahagia? Resepnya adalah jangan gampang iri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap manusia punya sifat mudah iri. Baik disengaja atau tidak, sifat itu muncul begitu saja dalam hati.
Terlebih di era digital seperti saat ini. Eranya di mana para netizen dapat dengan mudah untuk membanding-bandingkan dirinya di media sosial (medsos). Kesempatan bagi sifat iri untuk tumbuh subur jadi semakin besar.
Ternyata, untuk memperoleh kebahagiaan itu tidak mudah. Anda harus berjuang untuk berperang melawan sifat iri Anda sendiri. Lelah sudah pasti. Namun, jika Anda menang perang sehingga tidak gampang iri, maka kebahagiaan Anda pun tidak segan menghampiri.
Berikut ini ada lima cara cerdas bagi Anda agar tidak gampang terjebak oleh sifat iri hati:
1. Jangan Mudah Menghakimi
Janganlah mudah untuk menghakimi pada setiap peristiwa yang terjadi pada diri Anda. Sebab, bila itu dilakukan, maka Anda telah membuat jalan pintas kepada sifat iri hati. Jika iri hati terus menerus mengendap dalam hati, Anda akan kehilangan akal sehat untuk berlogika dan berpikir obyektif. Lalu, Anda akan dikuasai amarah dan cemburu buta.
Jadi, bijaklah menilai pada apapun yang terjadi pada diri Anda. Dengan cara berpikir positif dan tidak terburu-buru untuk menghakimi. Dengan demikian, sifat iri tidak akan mendapatkan ruang di hati. Tentu saja, bila iri tak ada, maka yang ada hanya rasa tenang dan bahagia.
2. Lakukan Digital Detox
Seperti yang penulis bahas di atas, bahwa jaman digital saat ini banyak orang yang suka menunjukan kehidupannya di medsos. Melalui Facebook, Instagram, status Whatsapp, video TikTok dan lain sebagainya. Mereka berlomba-lomba untuk eksis sehingga membuat Anda iri.
Maka, kunci untuk mengatasi rasa iri akibat medsos, ya lakukan digital detox. Yakni puasa dari melakukan aktifitas yang berkaitan dengan medsos.
Aturlah waktu Anda untuk bermedia sosial di dunia maya dalam sehari. Kemudian, bijaklah dalam beraktifitas di media sosial. Syukur bisa menyeleksinya sehingga Anda hanya akan bermedia sosial bila ada nilai manfaatnya.
3. Interopeksi Diri
Sering interopeksi diri akan memberikan waktu kepada Anda untuk berdialog dengan diri Anda sendiri. Tanyakan apakah rasa iri yang menyeruak ini ada dasarnya, atau hanya sekadar pendapat ketidakadilan? Apakah ada orang yang sengaja membuat Anda iri ataukah karena Anda sering melihat postingan orang-orang di medsos? Coba Anda lakukan perenungan ini dengan rutin agar rasa iri bisa dikendalikan.
4. Stop Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Sebagian besar iri hati berasal dari kebiasaan membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda selalu merasa kurang puas dengan apa yang Anda miliki. Karena fokusnya selalu apa yang dimiliki orang lain.
Ingatlah bahwa tidak ada orang di dunia ini yang memiliki segalanya. Bahkan seorang raja sekalipun tetap punya kekurangan dan kelemahan. Buktinya, Dia selalu dikawal oleh para pengawal dan prajuritnya.
Selama kebiasaan suka membandingkan terus dipelihara, maka Anda pun akan selalu terpenjara oleh sifat iri yang membuat celaka. Maka, mulailah berhenti membanding-bandingkan diri. Maka Anda dijamin akan terbebas dari rasa iri dan juga bisa menambah rasa syukur.
5. Pahami Potensi Diri
Yang membuat iri adalah juga karena Anda selalu melihat kelebihan-kelebihan orang lain. Bila ini terjadi, coba lakukan sebaliknya. Yakni, bahwa Anda memiliki sesuatu atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Gali terus potensi itu sehingga menjadi mahir bahkan sampai menjadi ahli.
Fokuskan diri Anda dengan terus menggali dan mengasah potensi diri. Sehingga Anda tidak memiliki celah waktu untuk memikirkan orang lain, apalagi sampai iri.
Iri hati adalah manusiawi. Ia merupakan sifat manusia yang alami. Namun, jika sifat iri dalam hati berlebihan dan tidak dikelola dengan cerdas, maka Anda akan terjebak pada pikiran-pikiran negatif. Sehingga bila ia mendominasi bisa menghambat kemajuan Anda. Coba atasi dengan kelima cara di atas! Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.