Self Healing Patah Hati di Masa Pandemi

Hernawan | Aliyah
Self Healing Patah Hati di Masa Pandemi

Ada pepatah mengatakan, sakit hati itu obatnya susah. Sakit hati harus diobati dengan hal yang dari awal menimbulkan sakit hati juga. Contohnya, sakit hati dikhianati si doi atau diomongin tetangga. Nah, obatnya jelas harus ada yang  minta maaf sama kita, minimal ada niat bak memperbaiki.

Masalah sakit hati bukan sebatas perbucinan. Banyak masalah lain yang kadang menimbulkan sakit hati dan bahkan tanpa kita sadari berpotensi menyakiti hati orang lain. Terkadang kita melihat sakit hati hanya dari sebelah sisi saja. Padahal banyak kok yang awalnya sakit hati, malah jadi lebih kuat mental dalam hidupnya.

Percaya nggak kalo sakit hati bisa jadi motivasi untuk memperbaiki diri? Nah, berikut ini beberapa obat ampuh versi saya yang pernah di tinggal doi.

1. Perbanyak berdoa

Ilustrasi berdoa, niat puasa, dzikir, doa setelah sholat (Elemen Envato)
Ilustrasi berdoa, niat puasa, dzikir, doa setelah sholat (Elemen Envato)

Kalau lagi sakit hati, bawaannya malas ngapa-ngapain. malas makan, malas gerak, malas balas chat orang, dan paling parah malas mandi. Duh, apalagi di masa pandemi seperti ini, semua serba di rumah dan jelas seharian rebahan. Soalnya begini ya, hati itu sensitif dan apa-apa dimasukkan hati. Ketika hati kita sakit, ya sudah ambyar rasanya.

Tapi, saat sakit hati, tidak dianjurkan banget menjauh dari Tuhan.  Bahkan dalam catatan resep galau saya, sangat dianjurkan sekali mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta. Karena hati manusia itu mudah dibolak-balikan dan dalam keadaan apapun tetap terus mendekatkan diri pada-Nya,  agar senantiasa mendapat perlindungan dan petunjuk-Nya.  Jangan lupa doain si pembuat sakit hati yang baik-baik ya biar doanya balik ke kita juga. Aamiin.

2. Mencoba aktivitas baru

Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)

Coba deh, saat dilanda sakit hati, nggak usah dipendam, nggak usah dielakkan, dan nggak usah cari pelarian hal-hal negatif, yang ujungnya bakal merugikan diri sendiri. Cobalah akui sakit hati itu, terima dan ambil jeda beberapa hari dengan tujuan recovery hati.

Coba targetkan misal tiga hari nikmati dan dirasa-rasain deh pokoknya si sakit hati itu. Nanti juga bosen sendiri dan bisa hilang secara perlahan. Kalau saya sendiri, kurang setuju ya sakit hati malah dibuat seolah ‘baik-baik saja’.

Kata dosen saya, katanya nggak baik buat kesehatan mental, nggak baik nahan-nahan masalah. Semisal nanti sudah selesai gejolak sakit hatinya, coba cari aktivitas baru. Banyak kok saat pandemi ini, aktivitas yang memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon-hormon bahagia, contohnya olahraga ringan seperti workout 15 menit setiap hari, menonton tayangan atau video motivasi di YouTube, komunikasi intens bareng orang-orang  tersayang  di rumah, belajar bisnis. Semua perlu niat ya. Ingat, niat adalah kunci!

3. Makan

Ilustrasi Makan Berat di Malam Hari (freepik)
Ilustrasi Makan Berat di Malam Hari (freepik)

Percaya atau nggak, beberapa orang bisa sembuh dari sakit hati karena makan. Lho apa iya? Coba aja ya, minum obat pasti harus makan dulu dong? Iya nggak? Terusan kalau ini konteksnya sakit hati, alias yang tidak  kasat mata bisa sembuh dengan makan? Oh jelas!

Kalau saya sendiri, pas sedih dikit pengen makan, galau dikit pengen jajan, lemes dikit pengen makan. Apalagi di masa pandemi, ini banyak waktu di rumah, cocok banget buat mulai belajar masak-masak, buat-buat cemilan gitu.

Mungkin nggak bisa digeneralisasikan ya, tapi beberapa orang bisa melampiaskan sakit hati dan rasa sedihnya lewat makan. Contoh makanan yang biasanya dipakai pelampiasan yaitu coklat, ice cream, maupun makanan yang memiliki tingkat kepedasan tinggi.

Nah, mungkin itu dulu tips mengobati sakit hati di masa pandemi ini. Semoga bermanfaat ya! Boleh kabari kalo udah coba tips ini dan berhasil.

 Terima kasih untuk yang sudah mampir membaca . 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak