Tren Genre Tarian Waacking di Indonesia

Hernawan | Kathy
Tren Genre Tarian Waacking di Indonesia
Waack to Life Etoile Dance Center Perfomance by Indonesia Waackers. (Youtube/RPProds)

Waacking adalah tarian yang berasal dari sebuah klub di Los Angeles yang mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2011 silam. Seiring berjalannya waktu, minat untuk belajar waacking pun meningkat.

Salah satu penari waacking di Jakarta, Sara Chrisenka Tedjo pun mengungkapkan, sudah ada berbagai prestasi dari tari Waacking.

“Minat orang untuk belajar waacking amat sangat banyak dan itu semua thanks to Indonesia’s pride Danzel yang sudah berprestasi di luar negeri, dengan membawa nama Indonesia seperti di Jepang, Korea, China dan masih banyak lagi. Bahkan dia juga sampai diundang menjadi juri dan membuka workshop di berbagai negara,” ungkap Sara Chrisenka Tedjo yang merupakan penari waacking aktif di Jakarta.

Adanya prestasi yang telah dilakukan Danzel di berbagai negara dalam ajang kompetisi battle dance di Malaysia pada 2018 lalu, membuat semakin banyak orang mulai memperhatikan tarian ini.

Tidak hanya dari komunitas menari, tetapi tarian ini berhasil mengundang perhatian dari masyarakat. Acara Indonesia Morning Show dan Michael Tjandra Luar Biasa RTV bahkan mengundang Danzel untuk berbincang seputar tarian ini.

Waacking sendiri adalah tarian yang hidup pada tahun 1970-an di Los Angeles yang berkembang dari sebuah klub dengan lagu-lagu disco pada tahunnya. Uniknya dari tarian ini adalah bagian tubuh yang dominan digerakan adalah tangan.

Fokus dalam waacking sendiri tidak hanya pada gerakan tangan saja dan postur tubuh yang menunjukkan sisi feminim penari, tapi juga musicality seseorang. Hal ini tentang bagaimana seseorang bisa menginterpretasikan musik menggunakan tangan.

Uniknya, dalam tarian ini adalah penari dibebaskan untuk mengekspresikan diri mereka dengan membawakan karakter yang diinginkan penari.

“Awalnya aku cuman liat waacking itu cuman feminim, tapi nggak juga, ternyata waacking juga bisa benar-benar masculine. Kita bisa play in characters, mau pakai karakter apa di waacking itu,” kata Danzel dalam acara Talkshow Indonesia Morning Show.

Kini, tarian waacking semakin terkenal di media sosial. Aplikasi dari TikTok berhasil membuat tarian ini semakin disenangi oleh masyarakat. The New York Times sempat menuliskan sebuah tulisan mengenai tarian ini menjadi sensasional di TikTok.

Akun waackers Princess Lockerooo yang bernama asli Samara Cohen berhasil mendapatkan ribuan suka di setiap post-nya. Tentunya, waackers Indonesia yang aktif dalam aplikasi ini ikut dalam tiap challenge yang dibuat oleh Princess Lockerooo, dan ikut menghiasi berbagai tarian di aplikasi tersebut.

Indonesia sendiri memiliki 3 orang yang bisa dianggap panutan dalam waacking. Semua waackers Indonesia pasti tak asing lagi, yaitu adalah Angelenzy, Suzan Natanael, dan Herdi Mbuy.

Ketiga sosok ini yang berhasil melahirkan orang-orang baru untuk komunitas Waacking di Indonesia. Berawal dari membuat sebuah komunitas waacking di Indonesia dengan sebutan Nusantara Waackers, kini peminatnya mulai banyak di berbagai daerah di Indonesia.

Jakarta sendiri memiliki komunitas waacking dengan sebutan Jakarta City Waackers. Mereka sempat ikut lomba dan pementasan di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak