Menurut buku La Tahzan, Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan, terlalu lama ataupun terlalu dalam merupakan sebuah perilaku yang menganiaya diri sendiri, loh!
Setiap manusia memiliki naluri dasar untuk berjuang keluar dari rasa tidak aman yang mengganggu kententeraman hidupnya dan bertahan hidup. Tidak terkecuali sejak dalam pikiran, meskipun telah berevolusi berjuta-juta tahun lamanya manusia tetap memiliki naluri dan sifat dasarnya, yang hanya berubah bentuknya saja.
Overthinking merupakan sebuah fenomena yang banyak menggerogoti generasi muda saat ini. Dalam jurnal yang dipublikasikan oleh Psychological Bulletin, Thomas Curran dan Andrew P. Hill menyatakan, generasi millenial memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental, khususnya depresi.
Mengamati fenomena tersebut, seorang penulis Arab Saudi, Dr. ‘Aidh Al-Qarni menerbitkan sebuah buku yang ditujukan sebagai obat bagi jiwa manusia yang kerap kali gelisah, galau, gundah, diluputi kesedihan, rasa bersalah maupun penyesalan, atas segala permasalahan dan ujian hidup yang terjadi pada manusia. Dalam bukunya tersebut beliau menegaskan bahwa manusia pada dasarnya hanyalah memiliki 3 hari di dalam hidupnya, yakni hari kemarin, hari esok, dan hari ini. Hari kemarin adalah hari yang tidak akan pernah kita miliki lagi. Sedangkan hari esok, adalah hari yang belum kita ketahui. Dan sesungguhnya kita hanyalah memiliki hari ini, saat ini, di menit ini untuk menjalani kehidupan yang kita miliki.
Lantas, bagaimana kah cara terbaik yang dapat kita lakukan dalam menghadapi dan mengatasi Overthinking menurut buku La Tahzan?
1. Jalani hari ini, seperti tidak akan ada lagi hari esok yang akan datang!
Tidak akan pernah cukup waktu dan ruang bagi diri kita untuk memikirkan segala sesuatu yang telah terjadi begitu pula membayangkan apa yang kelak akan terjadi. Padahal sebagian besar dari apa yang kita khawatirkan tidak akan mejadi kenyataan. Jika saja kita sadar bahwa yang kita miliki hanya hari ini, maka kita akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan segala pekerjaan dan urusan kita. Sebaik mungkin, untuk menggunakan waktu yang ada dengan tidak menyia-nyiakannya. Dan sebaik mungkin pula untuk melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia dan tidak menunda ketentraman hati kita seperti mengucap maaf, dan menyudahi permusuhan.
Lawanlah rasa malas serta rasa aman dan kenyamananmu. Lakukanlah apa yang akan menjadi baik bagi tubuhmu dan dirimu, dan jangan menunda-nunda, sekalipun pikiranmu tidak suka.
2. Berhenti cari pembenaran atas kesedihanmu lewat sosial media
Segala perasaan yang muncul dari pikiran kita, kesedihan, kegalauan, kegundahan, segala sesuatu yang kita ragukan ataupun kita takutkan tidak perlu untuk kita manjakan dengan mencari pembenarannya. Memanjakan segala emosi negatif yang ada di dalam diri kita hanya akan memperpanjang perasaan-perasaan buruk tersebut. Menghambat diri kita untuk merasakan emosi positif dan berbahagia, menghalangi diri kita untuk tertidur di malam hari, dan menghalangi diri kita untuk menyelesaikan tugas-tugas kita. Berhenti mencari sesuatu yang tidak ada jawabannya didalam diri dan hatimu. Setiap manusia memiliki solusi yang berbeda-beda. Jangan menyimpan segala permasalahan duniamu terlalu dalam didalam hatimu, atau itu hanya akan merusak jiwa dan menganiaya dirimu sendiri.
3. Perbanyaklah bersyukur dan bersabar!
Tidak banyak yang dapat kau lakukan atas segala cobaan yang menimpamu. Jika engkau belum menemukan jawabannya maka bersabarlah. Dan jika engkau menemukan kebaikan dan ketentraman atas sesuatu maka bersyukurlah. Tidak perlu menunggu dengan khawatir kapan atau akankan ketakutan atau keraguanmu akan terjadi. Tidak perlu menyusahkan pikiranmu dan menyesakkan dadamu sendiri atas sesuatu yang telah diatur untuk dirimu dan bukan menjadi kapasitasmu untuk mengatur kemungkinan yang akan terjadi. Tugasmu hanyalah untuk bersabar dan bersyukur. Memikirkan suatu masalah secara berlarut-larut, bukan berarti bahwa kamu sedang mengatasi masalahanya, maka berhentilah!
4. Jangan memanjakan rasa sedih dan kegundahanmu, hidup tetap berjalan!
Tidak ada gunanya bergundah gulana, meratapi kesedihanmu, menunda pekerjaanmu, menunggu waktu meringankan beban dan kesengsaraan dirimu, karena tidak akan ada artinya jika bukan kamu yang berusaha melewatinya. Jalani kehidupanmu hanya pada hari ini. Masa lalu telah terhanyut diterpa jaman dan waktu, sedangkan hari esok belum benar-benar terjadi, dan yang sesungguhnya benar-benar kita miliki hanyalah hari ini. Meratapinya tidak menyelesaikan apapun, tidak menuntaskan pula pekerjaan dan kewajibanmu. Maka cukupilah apa yang telah terjadi sebelumnya, dan lepaskanlah pikiranmu akan masa yang akan datang. Hidupmu terus akan berjalan, dengan ataupun tanpa kamu menyadarinya. Jangan pernah sesali waktu yang telah terjadi, karena semua berawal pada hari mu saat itu.
5. Jangan menebak-nebak masa depan yang belum terjadi!
Jangan bebankan diri dan pikiranmu dengan segala persoalan dunia. Dunia tidak berjalan dengan bergantung pada dirimu saja. Dunia hanyalah sementara dan tidak ada hal terlalu berat yang pantas untuk terlalu kamu cemaskan. Fikirkan lah permasalahanmu, kesedihanmu, kegundahanmu secukupnya saja. Biarkanlah dunia berjalan dan terjadi dengan sendirinya sebagaimana semestinya, jangan kuras pikiran dan hatimu, ketahuilah kapasitasmu. Jangan menganiaya dirimu atas sesuatu yang belum terjadi, dan lakukan segala sesuatu secukupnya.
6. Sisihkan waktu untuk diri anda sendiri, anda berhak mendapatkannya!
Sesungguhnya menjernihkan pikiran, dan mendahului dirimu sendiri adalah perbuatan baik yang akan sangat membantu dirimu. Istirahatkanlah dirimu sejenak dari segala beban hidupmu, letakkanlah perlahan segala permasalahan dan kesulitan hidupmu. Berilah jarak sejenak, dan istirahatkan dirimu. Biarkan dirimu merasakan sejenak apa yang engkau rasakan, dan biarkan dia merenung dan mendapatkan manfaat dan pelajaran dari segala sesuatu yang telah terjadi. Berjalanlah keluar rumah, ambilah paket liburan kesuatu tempat, atau sekadar me time dengan membaca buku disela-sela suntukmu. Lakukan sesuatu untuk mengobati kegelisahanmu dan lawan segala pikiran buruk dan kesedihanmu. Kamu berhak untuk bahagia dan merelakan segala sesuatu diatas kehendakmu. Semoga berhasil!