7 Kebiasaan Buruk Saat Berbicara, Wajib Dihentikan!

Candra Kartiko | Monica Rini
7 Kebiasaan Buruk Saat Berbicara, Wajib Dihentikan!
Ilustrasi Berbicara (Freepik)

Berkumpul bersama teman-teman pasti menjadi momen yang menyenangkan. Apalagi bisa berdiskusi dan bertukar cerita satu sama lain.

Namun, saking asyiknya ngobrol bersama teman atau orang terdekat, kita sering melupakan beberapa hal yang sebenarnya penting.

Terkadang kita asyik berbicara dan ingin selalu didengarkan tanpa mau mendengarkan orang lain. Nah, ini bisa jadi salah satu hal yang akan membuat lawan bicara kita menjadi tidak nyaman, lho!

Ternyata ada banyak kebiasaan buruk yang sebaiknya kita hindari ketika berbicara.

Berikut 7 kebiasaan buruk saat berbicara:

1.       Pesimis dan sering mengeluh

Kebiasaan buruk pertama adalah pesimis dan sering mengeluh. Mungkin kita memiliki teman dekat atau sahabat yang terbiasa mendengarkan segala keluh kesah kita.

Namun ternyata, terlalu sering mengeluh dan punya sifat pesimis ini membuat lawan bicara kita menjadi kurang nyaman. Tidak ada salahnya untuk terbuka dan menyampaikan apa yang kita rasakan.

Akan tetapi, alangkah baiknya kita memberi batasan dan berusaha untuk menerima segala sesuatu agar tidak terlalu banyak mengeluh. Sering menunjukkan sikap pesimis dan mengeluhkan sesuatu juga bisa menghilangkan kesan positif dari diri kita, lho!

So, kita bisa mulai belajar untuk lebih optimis dan mengutamakan action daripada mengeluh alias talk less and do more! 

2.       Membuat banyak alasan

Nah, kebiasaan buruk selanjutnya adalah membuat terlalu banyak alasan. Seringkali alasan yang begitu banyak kita berikan akan membuat lawan bicara kita tidak nyaman, bahkan bisa menghilangkan rasa percayanya.

Maka dari itu, kita perlu untuk lebih jujur saat berbicara dan berikan alasan yang valid sehingga lawan bicara bisa menerimanya.

3.       Melebih-lebihkan sesuatu

Kebiasaan buruk dalam berbicara selanjutnya adalah melebih-lebihkan segala sesuatu. Seringkali saat asyik bercerita, kita menjadi melebih-lebihkan sesuatu atau bahkan hal tersebut ditujukan untuk kepentingan tertentu.

Misalnya kita melebih-lebihkan sesuatu tentang pencapaian atau apa yang kita miliki, tentunya hal ini membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman dan menganggap kita sebagai orang yang sombong, kan? Maka dari itu, sebaiknya kita berbicara seperlunya dan sesuaikan dengan siapa kita berbicara.

4.       Bergosip

Kebiasaan buruk selanjutnya adalah bergosip. Saat berkumpul bersama teman-teman, mungkin tanpa sadar kita melakukan kebiasaan buruk yang satu ini.

Mungkin bagi sebagian orang menganggap bahwa bergosip merupakan hal yang wajar saja dan justru menandakan keakraban suatu hubungan.

Nah, padahal adakah manfaat yang didapatkan? Kebiasaan ini justru bisa membuat lawan bicara kita tidak nyaman. Daripada bergosip lebih baik cari topik obrolan yang bermanfaat untuk didiskusikan.

5.       Memaksakan pendapat

Kebiasaan buruk dalam berbicara selanjutnya adalah memaksakan pendapat. Seringkali dalam diskusi atau obrolan tertentu kita ingin mempertahankan argumen yang kita anggap benar.

Namun, sifat keras kepala ini terkadang membuat lawan bicara atau orang lain menjadi tidak nyaman. Mempertahankan pendapat adalah hal yang wajar dan normal dilakukan, tapi perlu disampaikan dengan cara yang sopan dan tetap menghargai pendapat orang lain. Jangan takut juga untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan, ya!

6.       Memotong pembicaraan orang lain

Kebiasaan buruk selanjutnya adalah memotong pembicaraan orang lain. Kebiasaan ini merupakan salah satu tindakan yang kurang sopan dilakukan. Biasakan untuk mendengarkan orang yang sedang berbicara terlebih dahulu dan berbicaralah ketika sudah diberi kesempatan.

Dengan sikap saling menghargai satu sama lain, maka lawan bicara kita tentu menjadi nyaman dan juga menunjukkan respect yang sama seperti yang kita lakukan.

7.       Selalu ingin didengarkan

Nah, kebiasaan buruk yang terakhir ketika sedang berbicara adalah selalu ingin didengarkan. Bagaimana rasanya jika ada teman yang mendominasi pembicaraan? Tentunya ada perasaan kesal dalam diri kita. Untuk menjalin komunikasi yang baik, maka kita juga perlu memerhatikan kondisi lawan bicara kita.

Misalnya, apakah dia bersedia untuk mendengarkan? Apakah dia siap mendengar cerita kita? Apakah dia sedang tidak sibuk dan kita tidak mengganggunya? Beberapa hal ini perlu diperhatikan agar komunikasi dengan lawan bicara berjalan baik dan membuatnya nyaman.

Itulah 7 kebiasaan buruk dalam berbicara yang sebaiknya tidak dilakukan. Pastikan kita selalu menghargai dan mengedepankan sopan santun saat berbicara ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak