Pohon kamboja memang identik dengan pemakaman di Indonesia. Meskipun ada beberapa juga yang menanamnya di sekitar rumah, tetapi pada umumnya tanaman yang disebut ‘pohon keramat’ ini memang lebih mudah dijumpai di pekuburan umum.
Bahkan tak jarang pohon kamboja dikait-kaitkan dengan kisah mistis, seperti menjadi tempat bersembunyi jin atau juga sebagai tempat peletakan sesajen. Padahal, kenyataannya pohon kamboja ini memiliki penjelasan ilmiah terkait keberadaannya yang dianggap mistis tersebut lho.
1. Fakta biologis pohon kamboja
Kamboja merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan kabarnya baru masuk ke Indonesia ketika masa penjajahan. Bunga dari pohon kamboja memiliki mahkota berwarna putih hingga merah keunguan. Kamboja atau Frangipani merupakan kelompok tumbuhan Plumeria. Tanaman yang identik dengan daerah tropis ini harus terpapar cahaya matahari minimal selama enam jam dalam sehari. Nama Plumeria sendiri ditetapkan sebagai bentuk penghormatan kepada Charles Plumier yang menjadi peneliti pertama tanaman ini.
Seperti yang diketahui, pohon kamboja memiliki banyak varian warna, yaitu merah muda, ungu, kuning dan putih. Pada umumnya mahkota pada bunga kamboja berjumlah lima. Orang-orang percaya jika mahkota dengan jumlah empat atau enam merupakan salah satu kelangkaan yang menyimpan energi gaib di dalamnya.
2. Perjalanan panjang pohon kamboja hingga sampai di Indonesia
Berasal dari Amerika Tengah, pohon kamboja merupakan salah satu tanaman yang diteliti langsung oleh pakar botani asal Prancis, Charles Plumier (1646-1706). Setelah itu bibit pohon kamboja mulai menyebar ke berbagai daerah tropis untuk ditanam dan dikembangbiakkan agar lebih bermanfaat.
Sebenarnya pohon ini juga bisa tumbuh di daerah musim dingin, tetapi harus dipastikan untuk memeliharanya dalam ruangan dengan pencahayaan sinar ultraviolet yang cukup. Keunikannya, bunga pohon kamboja ini akan rontok sebelum layu, bahkan bau wanginya pun masih sangat optimal. Hal tersebut akan membuat area pemakaman bisa bertabur bunga setiap saat dan tetap beraroma wangi, walaupun jarang ada orang yang berziarah ke pemakaman tersebut.
3. Karakteristik pohon kamboja cocok dengan pemakaman
Pohon kamboja sangat membutuhkan pemupukan yang berkala dan kuat agar bisa hidup dengan subur dan terus berbunga. Dengan begitu karakteristik pohon kamboja dianggap cocok jika berada di pemakaman. Hal tersebut karena jasad seseorang dalam kuburan akan mengalami proses pembusukan secara organik hingga menjadikan tanahnya sangat subur. Dan dengan kesuburan tanah tersebut maka pohon kamboja juga turut menjadi subur.
Bunga kamboja yang wangi sangat pas jika ditanam di area pemakaman, dibandingkan harus menanam pohon berbuah yang dikhawatirkan bisa mengeluarkan bau busuk saat bunga atau buahnya layu dan rontok. Selain itu juga, daun pohon kamboja yang lebat dianggap dapat bermanfaat sebagai peneduh jika ada pengunjung yang datang ke pemakaman.
Namun, berbeda dengan yang kerap di temukan di Bali. Di sana pohon kamboja tidak hanya ditanam di kuburan saja, tetapi juga hampir di setiap pura atau sudut kampung yang sekiranya memiliki fungsi penting terhadap kebudayaan setempat. Jadi bisa dibilang, pohon kamboja ini memiliki fungsi yang berbeda tergantung peletakkannya di suatu daerah.
4. Bukan tumbuh secara liar, tetapi sengaja ditanam oleh masyarakat
Jika ada yang pernah dengar pohon kamboja tumbuh subur karena menjadi tempat duduk kuntilanak, maka mulai sekarang kamu perlu mengubah pemikiran tersebut. Pasalnya pohon kamboja ini ternyata tidak tumbuh secara liar. Masyarakat yang tinggal di sekitar kuburan, lah, yang sengaja menanamnya bahkan tak segan untuk memberikan perawatan sehingga pohon berbunga cantik ini tumbuh dengan subur.
Perawatan tersebut dilakukan supaya pohon kamboja akan berdaun rimbun dan memiliki ranting yang banyak, sehingga keberadaannya bisa bermanfaat untuk para pengunjung. Selain meneduhkan, bunga pohon kamboja juga menjadi salah satu bunga yang diperjual belikan di beberapa daerah tertentu.
Nah, itulah beberapa alasan alami mengapa pohon kamboja ada di pemakaman. Tentu berada di area pemakaman bukan berarti selalu berkekuatan magis, bukan?