Tak sedikit yang menganggap bahwa orang dengan sifat perfeksionis itu berlebihan. Bahkan, banyak yang berpikir sifat tersebut harus dihindari karena akan membuat seseorang bersikap terlalu ingin sempurna, sedangkan setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan.
Padahal, menjadi orang yang bersikap perfeksionis juga dibutuhkan agar diri sendiri bisa lebih teliti dalam berbagai hal sehingga risiko mengalami kegagalan pun dapat diminimalisir. Sebagai perimbangan, berikut beberapa kerugian yang akan kamu dapatkan tanpa adanya sifat perfeksionis.
4 kerugian tanpa adanya sifat perfeksionis yang sering dianggap berlebihan.
1. Mudah Merasa Puas
Apabila kamu tidak memiliki sifat perfeksionis, kamu akan merasa lebih gampang puas atas usaha, pencapaian, dan juga kerja kerasmu. Karena perasaan itulah kamu jadi enggan untuk menginginkan sesuatu yang ‘lebih besar’ lagi daripada sebelumnya.
Sikap gampang puas ini cukup berbahaya karena akan membuat kamu tak mau berpikir lebih maju. Alhasil, ini akan menghambat perkembanganmu ke arah yang lebih baik dan kamu akan tertinggal dari mereka yang selalu berusaha lebih banyak.
2. Jadi Ceroboh
Dengan adanya sifat perfeksionis kamu tak akan lagi mentolerir kesalahan sekecil apa pun. Dengan begitu kamu akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Jadi, tanpa adanya sifat perfeksionis kamu pastinya akan melakukan sesuatu dengan ala kadarnya.
Tak heran kalau kamu jadi ceroboh dan suka melupakan hal-hal kecil yang dapat berpengaruh pada hasil kerjamu. Pada akhirnya apa yang kamu dapatkan justru membuat orang terdekatmu ataupun orang yang sudah mempercayaimu merasa kecewa.
3. Berisiko Mengalami Kegagalan
Meskipun kamu sudah melakukan rencana dengan terperinci dan matang, tetapi risiko mengalami kegagalannya juga cukup tinggi. Ini dikarenakan kamu yang tidak memiliki sifat perfeksionis cenderung merasa tenang dan biasa-biasa saja ketika melakukan sesuatu.
Bisa dibilang kalau kamu pasrah terhadap hasil akhir tanpa mau berusaha lebih maksimal lagi. Karenanya tak heran kalau kamu justru mengalami kegagalan. Meskipun orang yang bersifat perfeksionis juga bisa gagal, tetapi tingkat kemungkinannya lebih kecil dibandingkan dengan seseorang yang sama sekali tak mempunyai sifat perfeksionis ini.
4. Tidak Dipercaya Lagi Oleh Orang Lain
Kerugian yang paling menyakitkan tanpa adanya sifat perfeksionis, adalah saat kamu tidak bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Secara logika, mereka tidak mau mengambil risiko untuk memberikan tanggung jawab kepada kamu yang terbiasa bekerja dengan prinsip ‘asal selesai’ tanpa memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Kamu bahkan selalu melakukan tugas dengan cukup santai dan tidak mau totalitas dalam memberikan hasil yang sempurna. Jadi, sudah jelas orang lain akan berpikir untuk mempercayaimu kedepannya nanti.
Itulah 4 kerugian tanpa adanya sifat perfeksionis yang sering dianggap berlebihan. Setelah mengetahui beberapa kerugian ini, apa kamu mau memulai untuk menanamkan sifat perfeksionis dalam diri sendiri?