Membahas topik yang sensitif memang bukan hal yang mudah. Selain takut menyinggung, beberapa hal juga memang sulit untuk diutarakan dan pahit dirasakan.
Sayangnya, mau tidak mau hal tersebut tetap harus dibicarakan bersama pasangan demi kebaikan bersama. Apalagi jika menyangkut perihal anak.
Membahas topik yang sensitif membutuhkan beberapa etika sederhana seperti pemilihan waktu yang pas, berbicara secara empat mata, dan usahakan dalam keadaan serileks mungkin untuk menghindari pertengkaran.
Lalu, apa saja topik sensitif yang harus dibahas dengan pasangan?
Perselingkuhan merupakan suatu kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Pasalnya selingkuh itu seperti berbohong, sekali berani melakukan maka akan ketagihan.
Meskipun terkadang, perselingkuhan disebabkan karena kesalahan kedua belah pihak, misalnya salah satu terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga pasangan merasa diabaikan. Namun tetap saja perselingkuhan tidak bisa menjadi pembenaran.
2. Perceraian
Tidak ada orang yang menikah kemudian memimpikan berujung pada perceraian. Namun, siapa sangka batu permasalahan di tengah jalan kadang kala terlalu besar, sehingga kedua belah pihak sama-sama tidak bisa saling mempertahankan.
Perceraian kerap kali diambil menjadi jalan tengah apabila pasangan merasa tidak bisa merasa bahagia satu sama lain. Namun, banyak hal yang harus dibicarakan ketika kamu dan pasangan memilih untuk bercerai.
Misalnya saja, soal hak atas rumah, kendaraan, dan aset yang lainnya. Apalagi jika hal tersebut didapatkan atas kerja keras bersama-sama. Maka usahakan untuk membicarakan dengan adil sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Kewajiban atas nafkah anak juga tidak boleh untuk dilupakan. Meski pernikahan tidak bisa dipertahankan, namun jangan sampai kebutuhan dan kewajiban kepada anak menjadi terabaikan.
Kamu dan pasangan juga harus membicarakan tentang hak asuh anak. Buatlah kesepakatan bersama pasangan. Meskipun orang tuanya berpisah, namun harus tetap menjadi pasangan yang kompak dalam pengasuhan anak.
Selain itu, kamu dan pasangan juga harus mulai menjelaskan kepada anak yang tentunya akan merasa bingung dengan segala hal yang terjadi kepada keluarganya. Kamu dan pasangan harus menentukan cara dan bekerja sama.
3. Masalah dengan mertua
Sebuah hal umum jika diantara kamu dan pasangan merasa kurang cocok dengan karakter maupun tuntutan mertua. Meskipun hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan, namun tetap harus dilakukan.
Kamu dan pasangan harus selalu memprioritaskan keluarga kecil kalian. Jangan sibuk saling menyalahkan, tapi cobalah mencari solusi atas masalah yang terjadi.
Kamu dan pasangan juga harus memberikan batasan kepada hubungan kalian dari terlalu ikut campur mertua, sehingga kalian lebih berkuasa untuk memutuskan segala keputusan atas keluarga kecil kalian sendiri.
4. Kematian
Semua orang tentu menginginkan hidup yang panjang. Namun, siapa yang mengetahui tentang ajal?
Tidak ada salahnya bagi kamu untuk membicarakan hal ini dengan pasangan. Misalnya mulai mengurus asuransi jiwa, bagaimana hak asuh anak, biaya hidup setelah pasangan meninggal, membuat daftar wasiat, maupun membicarakan utang jika memang ada.
Hal tersebut mungkin sedikit terdengar menyakitkan. Namun jika dipersiapkan, kamu dan pasangan akan memiliki pandangan tentang masa depan yang lebih tertata.
Itu dia 4 topik pembicaraan sensitif yang harus mulai kamu bicarakan bersama pasangan. Sudah mencobanya?