Menjadi mahasiswa yang hanya mengandalkan uang kiriman dari orang tua setiap bulan harus dapat mengelola keuangan dengan baik. Langkah itu penting agar tidak kekurangan uang saat akhir bulan.
Terkadang yang membuat para mahasiswa kekurangan uang adalah gaya hidup yang tidak sebanding dengan pemasukan, seperti kata pepatah lebih besar pasak dari pada tiang.
Apabila ingin bergaya seperti orang lain, dari fashion, tempat nongkrong elit, dan makan-makanan lezat maka kamu harus mencari sumber income lain, seperti menjadi panitia dalam event, menjadi sopir ojek online, menjadi tutor les atau bekerja partime.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersier kamu, sehingga uang kiriman dari orang tua tetap utuh dan cukup untuk memenuhi kebutuhan primer kamu.
Berikut merupakan 5 cara hemat bagi mahasiswa.
1. Membeli Barang Sesuai Kebutuhan Bukan Keinginan
Musuh terbesar seseorang adalah sebuah keinginan yang mengebu-gebu. Ketika keinginan tersebut terus dituruti tanpa mempertimbangkan budget kamu, maka keuangan kamu akan morat-marit.
Kamu harus mencoba dan belajar untuk membeli sesuatu barang karena kebutuhan bukan keinginan. Dengan demikian, kamu akan lebih hemat dan dapat menerapkan pola hidup minimalis.
2. Menghilangkan Gengsi
Banyak mahasiswa yang gengsi makan di warteg atau warung nasi lainnya dan lebih memilih untuk membeli makanan di restoran dan berbagai pusat perbelanjaan.
Gaya hidup seperti ini tidak akan bermasalah apabila kamu memang memiliki uang yang cukup. Namun apabila tidak, kamu harus belajar untuk hidup sederhana dan berhemat.
Hilangkan gengsi kamu, coba untuk membeli makan di warteg dengan harga yang murah, rasa yang lezat, dan mengenyangkan. Ketika kamu makan di restoran bisa menghabiskan uang Rp 50.000 untuk sekali makan, maka uang itu bisa digunakan untuk makan di warteg hingga 5x makan dengan porsi yang cukup.
3. Mix and Match Pakaian
Salah satu pengeluaran yang lumayan besar bagi mahasiswa adalah belanja fashion atau pakaian. Hal ini dikarenakan mahasiswa tidak menggunakan seragam. Mereka pergi ke kampus menggunakan baju bebas.
Untuk orang yang suka fashion, maka akan selalu update dengan berbagai Outfit of The Day (OOTD) berbagai selebgram diikuti supaya tidak ketinggalan tren dan mode. Jika hal ini terus dilakukan, maka kamu bangkrut.
Hal yang dapat kamu lakukan supaya tidak terlalu sering membeli baju adalah menerapkan ilmu mix and match pakaian, dengan demikian kamu akan tetap terlihat keren saat kuliah.
4. Beri Budget Tersendiri untuk Nongkrong
Tanpa disadari beberapa mahasiswa akan menghabiskan puluhan bahkan ratusan ribu hanya untuk nongkrong. Hanya sekadar memesan matcha, latte atau secangkir cappucino.
Apabila kamu terus menuruti teman-teman kamu untuk nongkrong maka kamu akan kelabakan sendiri ketika akhir bulan. Maka dari itu, dari awal bulan kamu harus memberikan budget tersendiri untuk nongkrong sehingga kamu bisa mengontrol keluarnya uang kamu untuk aktivitas ini.
Kamu juga bisa mencoba nongkrong di tempat-tempat sederhana, seperti angkringan untuk meminimalisir pengeluaran.
5. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan
Mencatat pengeluaran dan pemasukan sangat penting dilakukan supaya kamu tahu alur dan jalan keluar masuknya uang kamu.
Dengan mencatat pengeluaran maka kamu akan mengetahui berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk makan, jalan-jalan, kebutuhan jasa, membeli skinker, mengerjakan tugas, dan aktivitas lainnya. Apabila ada pengeluaran membludak kamu bisa melakukan evaluasi setiap akhir bulan.
Hemat pangkal kaya, sebuah pepatah yang sering kita dengar saat kita kecil. Menjadi mahasiswa yang hidup sendiri di perantauan bukan dituntut untuk kaya, namun dituntut untuk dapat mengelola keuangan dengan baik supaya cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Lakukan 5 tips berhemat untuk mahasiswa, supaya kalian tidak berhutang saat akhir bulan.