Hati-hati, Segera Minta Putus jika 5 Hal Ini Terjadi di Hubunganmu

Hayuning Ratri Hapsari | Vallencia Zhang
Hati-hati, Segera Minta Putus jika 5 Hal Ini Terjadi di Hubunganmu
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Keira Burton)

Rasa cinta menjadi hal paling dasar yang mendasari kokohnya sebuah hubungan. Akan tetapi, cinta saja tidak cukup. Pasalnya, di dalam sebuah hubungan, juga diperlukan yang namanya kepercayaan, komitmen, serta sikap saling mengerti akan perbedaan sifat.

Hal terpenting lainnya juga ialah bagaimana antara pasangan yang satu dengan yang lain mau mengalah demi keutuhan suatu hubungan. 

Jika keempat hal tersebut sudah tidak ada lagi di dalam hubungan, maka hubungan tersebut akan terancam renggang atau bahkan putus. Meskipun kita sudah menjalani hubungan tersebut selama sekian tahun lamanya, namun kita harus tahu kapan kita harus melepaskan pasangan kita di saat kita sudah tidak bisa lagi menemukan kebahagiaan dari dia. 

Berikut ada 5 hal yang bisa kita pertimbangkan untuk segera meminta pisah dari pasangan. Hati-hati, bisa jadi ini alasanmu tidak pernah bisa bahagia. 

1. Ada satu pihak yang berkorban lebih besar

Kisah suatu hubungan percintaan tidak akan jauh-jauh dari yang namanya pengorbanan.

Misalnya saja, ketika kita tidak mendapatkan restu dari salah satu pihak orang tua, tentunya kalian akan berusaha mempertahankan hubungan dengan mengorbankan berbagai cara. Hal tersebut wajar-wajar saja karena setiap hubungan memerlukan suatu pengorbanan. 

Akan tetapi, hal ini dapat berubah menjadi tidak wajar ketika hanya satu pihak yang berkorban lebih besar. Terlebih, jika pihak yang lainnya sama sekali tidak berkorban.

Jika hal ini terjadi, itu artinya pasangan kita egois dan bisa jadi tidak benar-benar menginginkan hubungan itu. Maka, tunggu apalagi? Mau sampai kapan kita bertahan pada hubungan yang tidak seimbang seperti ini? 

2. Selalu menghilang ketika kita benar-benar membutuhkannya

Terkadang, ketika kita dilanda masalah, kita membutuhkan pasangan kita untuk berada di samping kita sebagai tempat bersandar dan meluapkan semua rasa kecewa, marah, dan sedih yang kita rasakan. 

Memang benar, kita tidak bisa memaksa pasangan kita untuk 24 jam selalu ada di sisi kita. Akan tetapi, jika pasangan kita sering menghilang dan tidak ada di saat kita benar-benar membutuhkannya, maka ada baiknya bagi kita menguji kesetiaan sekaligus komitmennya. 

3. Ketika bersamanya, kita tidak bisa menjadi diri sendiri

Menjadi orang lain tentunya tidak mudah. Pasalnya, kita harus berusaha menahan segala sesuatu yang mungkin telah menjadi kebiasaan kita.

Akan tetapi, bagaimana jika kita tidak diberikan kesempatan untuk menjadi diri sendiri di hadapan pasangan kita? Kita selalu menyembunyikan kebiasaan-kebiasaan kecil kita demi menyenangi perasaan pasangan. 

Jika hal ini terjadi, maka itu artinya pasanganmu tidak dapat menerima sisi kamu yang apa adanya. Bisa jadi, dia mencintaimu karena ada satu sifat yang persis dengan sang mantan kekasih yang melekat di diri kamu. 

Lantas, memangnya ada yang senang jika dirinya dicintai karena mirip dengan seseorang di masa lalu pasangannya? 

4. Pasangan kita membuat kita kehilangan rasa percaya diri

Menyelipkan humor di tengah-tengah perbincangan dengan pasangan adalah hal yang baik. Sebab, dengan begitu, topik obrolan kita tidak akan monoton. Akan tetapi, perlu diperhatikan, mana perbincangan yang benar-benar sekadar berniat bercanda dan mana yang merujuk kepada hal serius. 

Misalnya, pasangan kita memanggil kita dengan julukan gajah karena badan kita yang sedikit besar. Mungkin, kelihatannya ini hanyalah julukan sepele. Tapi, yakin, jika dia hanya menjadikan hal tersebut sebagai lelucon semata? Bukan karena ingin mengolok postur tubuh kita? Sehingga perlahan kita kehilangan rasa percaya diri kita. 

5. Pasangan kita menjadi kasar

Ketika kita berbuat salah, terutama kesalahan yang fatal, biasanya itu akan memicu kemarahan pada diri pasangan. Saat dia melampiaskan emosinya, maka ada hal yang perlu diperhatikan, apakah dia menegurmu dengan cara yang halus atau dengan cara yang kasar. 

Ketika pasangan mulai menerapkan cara yang kasar, entah itu dari perkataan, ataupun perbuatan seperti bermain tangan, maka kita harus bisa lebih waspada dan memikirkan kembali apakah kita harus bertahan di hubungan itu atau tidak. 

Itu adalah 5 hal yang perlu kita pertimbangkan untuk melanjutkan hubungan atau tidak. Semoga artikel ini bermanfaat. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak