5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment

Hayuning Ratri Hapsari | Vallencia Zhang
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Ilustrasi mandi (Freepik)

Pernahkah kamu mendengar istilah ablutophobia? Ablutophobia merupakan salah satu jenis fobia unik yang mungkin sedikit langka dialami, yakni fobia terhadap mandi atau mencuci. 

Fobia ini bisa bisa terjadi kepada anak-anak dan orang dewasa. Umumnya, hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Mereka yang memiliki fobia ini berusaha sangat keras untuk menghindari dua kegiatan ini.

Sebetulnya, mereka tahu bahwa ketakutan yang mereka alami tidak realistis. Akan tetapi, mereka tidak bisa mengatasi ketakutan tersebut yang menjadikan timbulnya ablutophobia

BACA JUGA: 4 Jenis Fobia Unik yang Harus Kamu Ketahui

Berdasarkan laman Medical News Today, telah dirangkum beberapa hal yang perlu diketahui mengenai ablutophobia. Simak ulasannya. 

1. Definisi

Ablutophobia merupakan ketakutan spesifik terhadap kegiatan mencuci atau mandi. Hal ini tentu dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, mengingat mandi merupakan salah satu bagian penting dari kehidupan.

Jika bagi sebagian orang, mandi adalah kegiatan menyenangkan di mana kita dapat menyegarkan tubuh dengan air mengalir, maka ablutophobia berbeda. Mandi bisa menjadi suatu kegiatan yang menakutkan. 

Ablutophobia ternyata juga bisa menyerang anak-anak. Seperti yang dinyatakan oleh Anxiety Disorders Association of British Columbia bahwa anak-anak cenderung mengembangkan fobia spesifik, seperti ablutophobia, di rentang usia 7 hingga 11 tahun.

Sementara itu, fobia spesifik dapat terjadi dua kali lipat lebih umum pada anak perempuan dibanding anak laki-laki. Hal tersebut dapat memengaruhi sekitar 16% remaja dan 5% anak-anak yang usianya lebih kecil. 

2. Gejala

Gejala ablutophobia bisa dibilang cukup berbeda dengan perilaku anak yang tidak mau mandi. Gejala yang paling umum dari fobia ini adalah ketakutan yang biasanya menetap selama lebih dari 6 bulan. 

Beberapa gejala fisik yang biasanya tampak dari penderita ablutophobia seperti berikut. 
- sulit bernapas/sesak napas
- tubuh yang tiba-tiba terasa panas atau dingin
- pusing
- gemetar
- keringat
- mulut kering
- mual, dan lain sebagainya. 

Salah satu cara untuk menghadapi beberapa kondisi di atas adalah dengan menghindari situasi yang memicunya. Pada penderita ablutophobia, caranya adalah menghindari kegiatan mencuci atau mandi. 

3. Penyebab

Para ahli belum dapat menentukan penyebab utama dari beberapa fobia spesifik, terkhususnya ablutophobia. Akan tetapi, ada beberapa kemungkinan penyebab yang bisa membuat orang menderita ablutophobia ini, seperti faktor lingkungan karena memiliki pola perilaku yang sama dan trauma yang disebabkan atas pengalaman menakutkan setelah mandi. 

4. Akibat

Fobia ini bisa mengakibatkan adanya masalah dari lingkungan kerja atau sekolah yang membuatnya terisolasi secara sosial serta timbulnya perasaan rendah diri. Anak-anak dengan ablutophobia dapat menghadapi risiko terkena perundungan yang lebih besar, terutama saat mereka mendekati usia remaja.

Ada risiko bahwa beberapa orang mungkin mencoba mengatasi ketakutan mereka dengan obat-obatan atau alkohol, yang dapat menyebabkan masalah ketergantungan pada zat-zat kimia.

5. Treatment 

Langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah menemui dokter guna memastikan tidak ada masalah medis yang menyebabkan masalah tersebut. Kemudian, untuk treatment, baik terapi maupun pengobatan sama-sama terbukti efektif dalam merawat orang dengan fobia ini.

Terapi perilaku kognitif adalah bentuk pengobatan yang efektif guna menanganinya fobia.
Pendekatan terapeutik, seperti terapi perilaku kognitif, dapat membantu orang mengubah cara mereka melihat, memikirkan, dan menanggapi perasaan mereka dan dunia yang ada di sekitar.

Lewat terapi ini, individu dapat belajar bagaimana mengelola reaksi emosional mereka, yang akan membantu mereka bisa hidup berdampingan dengan fobia dan mengendalikannya. Secara umum, terapi ini dapat membantu sekitar 75 persen orang dengan fobia spesifik merasa lega.

Sementara itu, obat-obatan biasanya digunakan ketika terapi tidak berjalan efektif atau ketika seseorang mempunyai masalah kejiwaan yang memerlukan perawatan secara terpisah. 

Obat anti kecemasan, seperti benzodiazepin, dan antidepresan dapat diresepkan untuk meredakan gejala. Akan tetapi, penggunaan obat ini harus sesuai resep dokter. Sebab, dapat menimbulkan efek samping yang cukup parah. 

Demikian 5 hal tentang ablutophobia yang perlu diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak