Kehadiran internet dan media sosial yang kini bisa sangat mudah diakses membuat banyak perubahan dalam kehidupan kita. Salah satunya dalam urusan jual beli. Jika dulu jual beli lazimnya hanya dapat dilakukan secara tatap muka antara penjual dan pembeli, dengan bantuan internet kini jual beli secara online menjadi gaya hidup bagi masyarakat.
Hal ini tentu di satu sisi memudahkan kita karena kita tidak harus pergi ke toko maupun pasar untuk membeli barang yang kita inginkan. Tetapi, bukan berarti jual beli online ini tidak memiliki kekurangan. Aspek keamanan menjadi kekurangan yang ada pada jual beli online.
Banyak kasus penipuan yang terjadi dengan berbagai modus dan korbannya masih terus berjatuhan hingga saat ini. Hal ini karena jual beli online memungkinkan transaksi tanpa tatap muka. Namun, penipuan juga bisa terjadi karena korban yang teliti dalam memilih penjual.
Berikut ini adalah 5 ciri-ciri penjual online yang bisa menipu kita.
1. Harga Tidak Masuk Akal
Salah satu keuntungan dari membeli barang secara online adalah harga yang cenderung lebih murah. Hal ini dikarenakan proses distribusi yang lebih pendek. Kita bisa langsung membeli pada produsen langsung atau dari tangan pertama sehingga harga menjadi lebih murah.
Meski demikian, bukan berarti harga bisa turun menjadi tidak masuk akal. Beberapa barang tetap memiliki harga pasaran meskipun dijual secara online.
Jadi waspadalah jika menemukan penjual yang menjual barangnya jauh di bawah harga pasaran. Mereka biasanya akan memberi embel-embel cuci gudang atau apapun untuk menarik konsumennya.
2. Tidak Mau COD
Meskipun jual beli dilakukan secara online, ada transaksi cash on delivery atau COD dimana kita membayar ketika barang sudah sampai. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan bertemu langsung dengan penjual jika jaraknya memungkinkan, misalnya ketika kita mencari barang di grup jual beli lokal.
Cara kedua adalah dengan membayar kepada kurir ekspedisi ketika barang sampai. Metode ini sudah biasa dilakukan karena jasa ekspedisi sudah menyediakan fitur tersebut.
Meski begitu, penipu online tidak akan mau melakukan transaksi COD karena mereka tidak akan mengirimkan barang. Mereka biasanya akan menghilang atau memblokir kontak setelah mendapat uang yang ditransfer oleh korbannya.
3. Tidak Mau Transaksi melalui Rekber atau e-commerce
Selain tidak mau bertransaksi secara COD, penipu juga biasanya tidak mau melakukan transaksi melalui rekening bersama maupun e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan sejenisnya.
Hal ini dikarenakan ada opsi pengembalian uang jika ternyata barang tidak dikirim atau tidak sesuai dengan yang ditawarkan. Hal ini tentu membuat penipu enggan bertransaksi karena tidak akan berhasil mendapat uang dari korbannya.
4. Memakai Akun Palsu
Penipu tentu tidak akan menggunakan akun aslinya. Hal ini untuk menghindari namanya disebar oleh korbannya sebagai penipu. Oleh karena itu, waspada jika ada penjual yang menggunakan nama aneh dan tidak ada aktivitas layaknya akun normal. Misalnya jarang update aktivitas keseharian. Selain itu, akun palsu juga dapat dideteksi melalui nama rekening bank.
5. Nama Akun dan Rekening Berbeda
Apabila seseorang menggunakan akun palsu, maka nama akun dan nama pada rekening bank akan berbeda. Oleh karena itu, apabila kita menemukan penjual yang nama di rekeningnya berbeda dengan nama akun, maka kita harus waspada. Bisa jadi itu adalah akun palsu yang akan melakukan penipuan.
Itu dia 5 ciri-ciri penipu dalam jual beli online. Mudah mendeteksinya, bukan? Kita harus selalu waspada agar tidak menjadi korban penipuan.