Menikah adalah sebuah ikatan suci antara dua insan manusia yang sudah saling mau menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Memutuskan untuk menikah berarti kamu harus siap dengan segala kondisi yang ada. Harus mau terus ada bersama pasangan saat badai dan cobaan pernikahan mendera. Cobaan dalam pernikahan satang silih berganti, apabila kamu dan pasangan tidak bisa saling menguatkan maka hubungan pernikahan yang harapannya dilakukan sekali dalam seumur hidup hanya menjadi omong kosong belaka.
Sebelum memutuskan untuk menikah hendaknya kamu dan pasangan telah membicarakan visi misi dan tujuan dari pernikahan, hal ini dilakukan untuk meminimalisirkan konflik dalam rumah tangga karena perbedaan pandangan. Setiap konflik dalam rumah tangga pasti memiliki jalan keluar, selagi kedua pasangan mau menyelesaikannya. Komunikasi dan toleransi adalah poin terpenting dari penyelesaian sebuah konflik dalam rumah tangga.
Saat pacaran mungkin kamu dan pasangan hanya akan menemukan beberapa konflik ringan seperti cemburu, telat menjemput, bingung menentukan tempat makan, dan beberapa konflik-konflik ringan lainnya. Namun saat berumah tangga konflik akan lebih kompleks. Seperti masalah finansial, anak, keluarga, perselingkuhan dan beberapa masalah lainnya. Maka dari itu sebelum memutuskan dan memantapkan hati ketika ingin menikah hendaknya kamu membicarakan 7 hal ini terhadap pasangan.
Berikut merupakan 7 hal yang harus dibicarakan sebelum menikah:
1. Masalah Finansial
Beberapa pasangan ribut dan sering mengalami konflik pada masalah ini yakni masalah finansial. Sebelum kamu memutuskan untuk menikah sebaiknya kamu dan pasangan jujur mengenai masalah ini. Berapa pendapatan yang kamu dapat, apa saja income yang kamu miliki dan bagaimana kamu dan pasangan dapat mencari tambahan income untuk memenuhi kebutuhan kalian.
Masalah finansial ini menjadi sangat urgent dan penting untuk menjadi pembahasan sepasang calon suami istri mengingat kebutuhan setelah pernikahan akan semakin membludak. Kebutuhan sandang, pangan, dan papan akan menjadi dua kali lipat bahkan tiga kali lipat setelah kalian memiliki buah hati.
2. Tujuan Kedepan
Pastikan kalian memiliki tujuan dan visi misi yang sama, bahas hal ini sebelum anda menikah untuk mengurangi perpecahan dalam rumah tangga. Tujuan yang dimaksud seperti dimana kalian akan menetap kelak. Apakah di rumah orang tuamu, rumah orang tua suamimu atau kalian akan memutuskan akan mengontrak rumah. Hal ini dilakukan supaya keluarga kecil kalian memiliki arah gerak yang jelas.
Untukmu yang memilih untuk berkarir, kamu juga harus sampaikan ke pasangan bahwa kamu meminta izin untuk tetap bekerja setelah menikah. Apabila ia mengizinkan maka kamu bisa tetap bekerja sebagaimana sebelumnya. Namun apabila tidak, kamu harus meminta alasan logis kepada calon suamimu mengapa melarangmu untuk bekerja.
3. Hutang yang Dimiliki
Sebelum memutuskan mengikat janji suci dan bersatu dalam ikatan pernikahan. Kalian harus belajar jujur satu sama lain, tanyakan apakah pasanganmu memiliki hutang, berapa nominalnya, dan bagaimana yang akan dilakukan. Apakah pasanganmu akan menuntutmu membantunya atau hutang sebelum menikah akan menjadi urusan pribadinya. Hal ini harus benar-benar ditekankan supaya tidak ada yang ditutup-tutupi diantara kalian. Apabila pasanganmu tidak mau jujur dengan masalah hutang, maka akan menimbulkan konflik yang lebih komplek di kemudian hari.
4. Hak dan Kewajiban Suami Istri
Beberapa suami istri yang menikah tidak mendapatkan hak dan kewajiban sesuai dengan syariat. Beberapa perempuan tidak mendapat hak nafkah lahir sebagaimana mestinya. Ia harus berjuang mati-matian untuk menghidupi keluarganya karena sang suami tidak mengetahui hak dan kewajiban suami istri. Sebelum memutuskan untuk menikah, kamu bisa melempar pertanyaan ini kepada pasanganmu. Seperti “menurutmu mas apa saja hak dan kewajiban suami istri?” dengan demikian ia akan menjelaskan dengan detail, dari jawaban tersebut kamu bisa menganalisa bagaimana ia sebenarnya. Akhiri dengan kata “terimakasih jawabanya mas, semoga kita bisa menjadi partner dalam segala hal”.
5. Pembagian Tugas Rumah Tangga
Untukmu yang memilih untuk menjadi wanita karir mengharuskan kamu memiliki skil multi tasking, harus bisa mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu, supaya semua pekerjaan terselesaikan. Sebelum menikah hendaknya kamu dan pasangan membicarakan pembagian tugas rumah tangga supaya setiap pasangan memiliki kesadaran bahwa rumah bersih bukan hanya menjadi tugas seorang istri namun rumah dapat menjadi bersih, rapi dan nyaman karena kerjasama yang baik antara penghuni rumah.
6. Opsi Penyelesaian Konflik
Berikan ia sebuah contoh konflik lalu tunggu bagaimana responya dalam konflik tersebut. Sebelum memutuskan untuk menikah kalian harus mengantisipasi dan punya cara-cara jitu dalam penyelesaian konflik. Seperti buat aturan untuk tidak pulang ke rumah orang tua atau meninggalkan pasangan saat berkonflik, tidak mengumbar aib pasangan saat bertengakar, dan beberapa hal lainnya.
7. Perselingkuhan
Tanya pendapatnya mengenai perselingkuhan, sebelum memutuskan untuk menikah buat perjanjian antara dua belah pihak yang bisa saling menguntungkan dalam permasalahan ini. Misalnya apabila salah satu dari pasangan berselingkuh dan bercerai maka harta yang dimiliki akan jatuh kepada salah satu pihak yang dikhianati. Dengan demikian pasangan akan berpikir seribu kali ketika hendak berselingkuh dibelakangmu. Opsi sangat dianjurkan untuk kalian pasangan yang LDR atau pasangan-pasangan yang memilih bekeja jauh dari rumah, seperti pelayaran, TKW, TKI dan beberapa pekerjaan lainnya yang menuntut harus jauh dengan pasangan.