Menjadi seorang ayah mungkin adalah impian bagi sebagian besar pria. Memiliki keturunan bersama seseorang yang dicintai. Meskipun begitu, tak bisa dimungkiri, banyak hal yang menjadi pertanyaan bagi sebagian besar ayah baru.
Pertanyaan tersebut umumnya bersumber dari ketidaktahuan bahkan ketakutan yang wajar dirasakan oleh para ayah baru. Lantas, pertanyaan apa saja sih yang biasa dipikirkan oleh para ayah? Yuk, simak selengkapnya!
1. Mampukah mencukupi nafkah keluarga kecilnya?
Pertanyaan paling sering dipikirkan oleh seorang ayah baru adalah kemampuannya untuk mencukupi kebutuhan finansial keluarganya. Sebagian keluarga, masih mengandalkan satu sumber pendapatan yang biasanya berasal dari pria, maka tidak heran jika pria seringkali mempertanyakan kemampuannya dalam dominasi finansial di keluarganya.
Memiliki anak pastinya menambah jumlah pengeluaran dalam satu keluarga. Akan banyak pengeluaran tak terduga, setelah memiliki anak, seperti kebutuhan imunisasi, popok, susu, hingga biaya berobat ke dokter spesialis anak jika sakit. Maka tak heran, ayah baru akan seperti mendapat tantangan baru dalam memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.
2. Bagaimana caranya bersikap adil pada istri, anak, dan diri sendiri?
Sebelum memiliki anak, seluruh perhatian pria hanya akan ditujukan untuk istri. Pria akan berusaha memenuhi segala kebutuhan dan keinginan istrinya seorang. Namun, cerita jadi berbeda saat hadir anak pertama.
Bukan hanya perhatian pria yang jadi terbagi dua, tapi juga cara pria bersikap terhadap pasangan dan anaknya. Pertanyaan seperti ini tentu akan terlintas di benaknya. Kalau sudah seperti ini, lebih baik mendiskusikannya dengan pasangan, agar keduanya bisa saling mengerti.
3. Harus seperti apa menyikapi baby blues diri sendiri dan pasangan?
Baby blues bukan hanya terjadi pada wanita saja. Pria juga bisa mengalami baby blues pasca memiliki anak. Biasanya, pria akan mengalami kecemasan yang berbeda dengan wanita. Lelah begadang karena membantu istri dalam merawat anak juga bisa jadi salah satu pria mengalami baby blues.
Pria sering kali mempertanyakan bagaimana menyikapi baby blues pada diri sendiri dan pasangan. Kalau sudah begini, bekerjasama dengan pasangan dan keterbukaan dalam berkomunikasi akan sangat membantu keduanya.
Bergantian dalam mengurus anak, dan saling belajar setiap hal yang sama dengan pasangan dalam pola asuh anak, akan sama-sama meringankan beban kerja keduanya.
4. Bagaimana caranya mendidik anak perempuan?
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh seorang pria saat memiliki anak perempuan adalah, bagaimana cara mendidik anak perempuan? Bukan rahasia lagi jika banyak pria memiliki ketakutan tersendiri saat memiliki anak perempuan.
Misal, seorang pria yang takut jika anak perempuannya terjebak dalam pergaulan tidak baik, atau saat anak perempuan mereka kelak memiliki pacar. Pria memiliki insting tersendiri akan hal-hal tersebut, maka tak jarang, ia memiliki ketakutan yang lebih dibanding wanita.
Selain itu, pria juga tidak mengerti rasanya perubahan hormon yang dialami perempuan, ia juga lebih canggung dalam mempersiapkan hal-hal sensitif pada anak perempuannya, seperti berbelanja pakaian dalam dan pembalut bersama.
Kebanyakan pria merasa anak perempuan itu jauh lebih sulit ketimbang anak laki-laki karena cenderung mengenal kepribadian anak laki-laki seperti mengenal kepribadian mereka sendiri. Mendiskusikan pola asuh anak perempuan dengan istri, serta menetapkan visi misi terhadap pasangan akan lebih membantu ayah dalam membesarkan anak perempuannya.
Anak adalah tanggung jawab seumur hidup yang harus diemban kedua orang tuanya. Maka dari itu, bekerja sama dan berkomunikasi tentang pola asuh, finansial, dan kebutuhan anak akan sangat baik untuk tumbuh kembang anak.