3 Hal yang Harus Dihilangkan saat Beranjak Dewasa

Hikmawan Firdaus | Rika Apriliani
3 Hal yang Harus Dihilangkan saat Beranjak Dewasa
Ilustrasi Wanita Bersandar (Pexels.com/Andre Furtado)

Memasuki usia dewasa bukan waktunya untuk bermain-main lagi. Kita harus bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan. Mumpung masih muda jangan habiskan energi kita untuk sesuatu yang tidak penting. Karena akan menyebabkan kegagalan dan penyesalan di masa tua.

Sebaiknya cari pengalaman sebanyak mungkin atau mengasah keterampilan yang dapat membuat diri kita lebih berguna, minimal untuk hidup kita sendiri. Jika, bukan diri sendiri siapa lagi yang akan menolong kehidupan kita di masa mendatang. Sebab, hidup ini penuh dengan perjuangan untuk sampai ketitik kesuksesan.

Ayo bangkitkan semangat hidup kita. Jangan menangisi apa yang sudah terjadi, yang lalu biarlah berlalu. Saatnya fokus di masa kini dan berusaha untuk memperbaiki semuanya, demi masa depan yang cerah.  

Namun, sebelum itu hilangkan 3 kekurangan berikut ini saat beranjak dewasa

1. Bergantung pada orang tua

Ilustrasi Orang Tua dan Anak (Pexels.com/ANTONI SHKRABA)
Ilustrasi Orang Tua dan Anak (Pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Sudah mau beranjak dewasa, perlahan harus bisa menghilangkan kebiasaan bergantung pada orang tua. Terutama dalam memenuhi kebutuhan diri sendiri. Kita harus mulai mencari pekerjaan. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban mereka, yang bisa saja sedang memikul beban biaya untuk sekolah adik-adik kita. 

2. Sedikit-sedikit insecure

Ilustrasi Insecure (Pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi Insecure (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Insecure merupakan perasaan kurang percaya diri yang dimiliki seseorang, karena pernah mengalami suatu peristiwa yang membuatnya gagal atau dianggap buruk di lingkungan sosial. Nah, setelah kita akan menginjak usia dewasa, jangan sedikit-sedikit insecure ketika hendak melakukan suatu hal. Karena dapat menghambat perkembangan diri.

3. Selalu pesimis

Ilustrasi Pesimis (Pexels.com/Moose Photos)
Ilustrasi Pesimis (Pexels.com/Moose Photos)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pesimis adalah orang yang bersikap atau berpandangan tidak memiliki harapan baik. Sikap ini seperti khawatir kalah, rugi, celaka, dan lainnya. Pengertian lain pesimis yaitu orang yang mudah putus harapan. Orang seperti ini akan memandang sesuatu dengan ketidakyakinan terlebih dahulu. Akibatnya banyak memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi, hingga menyerah sebelum berperang.

Kekurangan saat remaja yang kita miliki, harus dihilangkan. Agar kita tidak takut untuk melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika, hidup kita tidak ada perubahan. Bagaimana bisa kita dapat pengakuan dari orang lain. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak