Ini 5 Penyebab Seseorang Pura-pura Bahagia, Pernah Merasakannya?

Hikmawan Firdaus | Nurillah A.
Ini 5 Penyebab Seseorang Pura-pura Bahagia, Pernah Merasakannya?
Ilustrasi orang yang pura-pura bahagia.[Pixabay/Grinvalds]

Kebahagiaan itu sifatnya sintetis—kamu yang membuatnya atau tidak. Kebahagiaan yang bertahan lama diperoleh melalui kebiasaan. Mereka yang sangat bahagia telah mengasah kebiasaan yang mempertahankan kebahagiaan mereka hari demi hari. Akan tetapi, tidak sedikit yang harus pura-pura bahagia dan penyebabnya beragam.

Dilansir dari laman Forbes, ini 5 penyebab mengapa seseorang terpaksa pura-pura bahagia.

1. Dikelilingi Energi Negatif

Kadang, tanpa disadari kita dikelilingi energi negatif. Misalnya, teman yang suka mengeluh, keluarga yang toxic atau kekasih yang posesif. Semuanya menyumbang andil pada diri kita.

Tidak jarang kita akan merasa tertekan karena siklus lingkungan buruk semacam ini. Mengapa? Karena tanpa sadar kita akan tersedot ke dalam energi negatif mereka.

Oleh karenanya, penting untuk memberi batasan agar energi itu tidak sampai menyerap energi kita, syukur-syukur kita bisa menangkisnya sebelum memasuki tubuh.

2. Membandingkan Hidup dengan Orang Lain

Nah, ini salah satu penyebab mengapa ada seseorang yang rela pura-pura bahagia. Ia kerap membandingkan hidupnya dengan orang lain, terutama di media sosial.

Apa-apa yang ia lihat di postingan orang lain seakan menyiratkan kebahagiaan yang lebih baik daripada dirinya sehingga dia terobsesi untuk memasang status balasan agar tampak lebih bahagia.

Padahal kita tahu, media sosial tidak memiliki alat penyaring. Apa saja bisa diposting. Sialnya, banyak orang menganggap kalau media sosial adalah kehidupan asli si pemilik akun.

Oleh karenanya, penting bagi kita untuk berhenti membanding-bandingkan hidup dengan orang lain. Tiap manusia memiliki rel kehidupannya masing-masing dan ini tidak bisa samaratakan.

3. Menyalahkan

Seringkali kita menyalahkan orang lain atas kejadian buruk yang kita alami alih-alih introspeksi terlebih dahulu. Padahal kita mesti belajar untuk menengok ke dalam diri terkait kesalahan apa yang telah kita perbuat, sebelum akhirnya meninjau kesalahan di luar diri kita.

4. Mengontrol Kebahagiaan

Sulit rasanya untuk benar-benar bahagia jika kita tidak bisa mengontrol diri. Jika kita melihat sesuatu milik orang lain, lantas kita terobsesi untuk memiliki yang sama padahal kita tidak memiliki kemampuan untuk memilikinya, maka kita tidak akan bisa bahagia karena kita telah menanamkan pikiran ke alam bawah sadar bahwa kebahagiaan kita hanya bisa diraih dengan barang serupa.

5. Memuaskan Orang Lain

Orang lain mungkin menyukai pekerjaanmu, paras, mobil atau harta kekayaanmu tapi belum tentu menyukai dirimu. Oleh karenanya, jangan pernah kita berkeinginan untuk tampil yang sekiranya mengundang pujian orang lain, tapi justru kita merana. Penting bagi kita untuk membahagiakan diri kita sendiri alih-alih menyenangkan orang lain.

Demikian 5 alasan mengapa seseorang pura-pura bahagia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak