Serba-serbi Hobi Suami Bikin Istri Puyeng, Benarkah?

Hikmawan Firdaus | Ismi Faizah
Serba-serbi Hobi Suami Bikin Istri Puyeng, Benarkah?
Ilustrasi hobi memancing (pexels.com/Lum3n)

Lelaki dan hobi seperti wanita dan make up. Sulit dipisahkan. Sebagai pasangan yang baik, harus saling mengerti. Meskipun telah menikah, bukan berarti tidak bisa melakukan kegiatan kesukaan masing-masing. Memiliki hobi bisa menjadi alternatif pilihan mengusir rasa jenuh akibat pekerjaan yang melelahkan dan tidak merasa hidup monoton. 

Kalau pasangan memiliki hobi yang sama, pasti sangat menyenangkan bukan. Masalahnya adalah saat hobi suami bertolakbelakang dengan keinginan dan harapan sang istri. Bisa perang dunia ketiga jika tidak ada rasa pengertian. 

Nah, kiat apa saja agar suami dan istri tetap bisa berdamai satu sama lain meski memiliki hobi berbeda?

1. Bicara Dari Hati ke Hati 

Komunikasi adalah hal penting dalam menjaga hubungan pasutri agar tidak ada kesalahpahaman. Pasangan bukan Tuhan yang bisa mengetahui isi hati kita tanpa kita bicara. Buka pembicaraan dengan santai dan menyenangkan. Jangan terbawa emosi. Bisa dengan menyiapkan minuman dan makanan kesukaan suami, baru memulai obrolan. 

Katakan apa yang membuat kita kesal dari kegemaran pasangan. Apakah suami menjadi terlalu sibuk dengan hobinya sampai lupa meluangkan waktu untuk keluarga atau suami menghamburkan uang percuma demi sesuatu yang tidak bermanfaat. 

Kendati ingin marah, kesal, tetap kendalikan diri. Kemarahan tidak akan memberi solusi. Tetap hadapi dengan kepala dingin. Lambat laun pasti pasangan kita memahami. 

2. Dukung Selalu Suami 

Cemburu dengan hobi suami kerap dilanda para kaum hawa. Namun, kita harus ingat bahwa pasangan kita juga manusia yang terkadang butuh waktu untuk dirinya sendiri. Apapun kegemarannya, selama baik, beri dia kebebasan dan kepercayaan. Dukung dia. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan dia dalam hal-hal yang positif. 

Beri batasan juga diperlukan. Misalnya pasangan kita menyukai futsal dan kebetulan kawannya mengajak di malam hari. Tetapkan waktu paling lambat dia sampai di rumah. Bukan mengekang, tetapi karena kita memikirkan kesehatannya, jangan biarkan dia begadang semalaman. Suami yang peduli meski tanpa diminta akan menuruti perkataan istri. 

3. Quality Time Bersama Pasangan  

Berapa banyak waktu yang dihabiskan demi hobi harus seimbang dengan waktu untuk keluarga. Dijamin istri tidak akan uring-uringan. Penting sekali memiliki waktu berkualitas bersama pasangan. Selain dapat menyuburkan cinta yang ada dan perlu dirawat, kita juga dapat bersenang-senang bersama. Contohnya bersepeda bersama pasangan, berenang, berkebun, menonton berdua dan lain-lain. Carilah kegiatan sesuai minat pasangan.

Selalu ingat bahwa pasangan kita sebagai orang terdekat adalah yang paling berhak kita bahagiakan. Memberinya rasa aman, nyaman harus dijadikan tujuan, yang perlu diwujudkan dalam kehidupan rumah tangga. 

4. Menyesuaikan Diri 

Memilih menikah berarti harus siap menerima kurang lebihnya pasangan. Ada bermacam-macam tipe orang, termasuk keunikan sifat pasangan kita. Lalu bagaimana jika partner hidup kita, tipikal orang yang sedikit bebal meski dinasihati. Tetap dukung dia dan pelan-pelan arahkan. Meski tidak suka, selama hobi yang ia geluti tidak menyakiti kita baik secara fisik maupun mental, masih bisa ditoleransi. 

Menyesuaikan diri dengan kebiasaan pasangan tidak ada salahnya. Kita juga bisa mempelajari kesukaannya sedikit demi sedikit. Agar ketika mengobrol suatu topik tentang hobinya, kita bisa menimpali dan nyambung satu sama lain. Hal kecil semacam itu, barangkali terkesan sepele memang tapi percayalah pasangan kita akan merasa diperhatikan sehingga menimbulkan perasaan yang semakin dalam. 

5.  Saling Memahami 

Me time bagi sebagian orang adalah hal yang harus ada dalam daftar mereka. Seorang istri juga bisa penat dengan segudang aktivitas rumah tangga, belum lagi jika memiliki anak kecil. Beri waktu dia sesekali untuk merilekskan tubuh. Lalu ketika suami begitu lelah dengan pekerjaannya, membutuhkan waktu sendirian dengan tenang atau ingin berkumpul dengan kawannya yang sehobi izinkan saja. 

Akan tetapi, keduanya harus saling paham dan menyadari bahwa setelah berumah tangga, jangan sampai sebebas saat masih single. Bagaimanapun juga, ada tanggungjawab dalam keluarga. Istri juga membutuhkan suami hadir disisinya apalagi ketika sudah ada buah hati. Jangan sampai suami mementingkan hobinya dibanding membantu istri mengurus anak selama dua puluh empat jam. 

Nah, kelima hal diatas bisa dicoba untuk dipraktekkan agar kita tak selalu dongkol bila mengahadapi suami yang suka bergelut dengan berbagai macam hobi yang bikin cemburu. Semoga bermanfaat. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak