Agar Tidak Boros, Ini 5 Hal yang Membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan

Hikmawan Firdaus | Syifa Fauzia
Agar Tidak Boros, Ini 5 Hal yang Membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan
Ilustrasi belanja (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita semua punya banyak sekali keinginan dalam diri kita, hal ini tentu wajar terjadi, mengingat kita adalah manusia biasa. Berbagai keinginan yang ada pada diri kita, biasanya muncul karena faktor lingkungan sekitar kita atau konten-konten yang kita konsumsi di media sosial kita. Meski begitu, diantara banyaknya keinginan kita, belum tentu semuanya kita butuhkan. Sehingga penting sekali mengetahui apa yang menjadi keinginan kita dan apa saja yang merupakan kebutuhan kita, agar kita dapat mengelola uang kita dengan baik.

Namun, masih banyak orang yang kesulitan membedakan mana yang merupakan kebutuhan, dan mana yang hanya keinginan saja. Sehingga hal tersebut dapat memicu timbulnya perilaku konsumtif dalam membeli sesuatu. Untuk itu, kita harus tahu apa saja yang membedakan antara kebutuhan dan keinginan, berikut penjelasannya.  

Kebutuhan

Kebutuhan merupakan sesuatu yang sifatnya sangat penting, diperlukan, dan harus dipenuhi. Jika tidak, risikonya akan mempengaruhi keberlangsungan hidup. Lebih lanjut, inilah beberapa ciri yang merupakan sebuah kebutuhan:

  1. Digunakan untuk bertahan hidup, seperti sembako atau kebutuhan pokok harian.
  2. Sesuatu yang mendesak atau penting dan harus dipenuhi.
  3. Tidak dapat digantikan dengan hal lain, contohnya: air putih untuk minum.
  4. Bersifat objektif dan jelas, semua orang membutuhkannya. 
  5. Jumlahnya terbatas, menyesuaikan kapasitas.

Keinginan

Keinginan, atau hasrat adalah kemauan yang muncul dari dalam diri kita terhadap suatu hal. Biasanya melibatkan perasaan, tanpa batasan, bahkan hanya demi kepuasan. Hal-hal tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan jika jika tidak segera dipenuhi. Berikut ini ciri-cirinya:

  1. Hanya untuk kepuasan semata, yang cenderung bersifat sementara.
  2. Dapat ditunda atau bahkan dihilangkan.
  3. Dapat digantikan dengan hal lain.
  4. Bersifat subjektif, setiap orang bisa berbeda, atau tergantung selera.
  5. Tidak terbatas jumlahnya.

Pada situasi tertentu, kebutuhan dan keinginan bisa berbeda untuk setiap orang. Misalnya, mengganti gawai atau gadget dengan spesifikasi terbaru bisa jadi merupakan sebuah kebutuhan bagi seseorang kreator konten, karena ia membutuhkan fitur terbaru untuk mendukung pekerjaanya. Namun, bisa menjadi hanya sekadar keinginan untuk orang yang tidak ingin ketinggalan tren. Semoga artikel ini dapat membantu untuk mengambil keputusan yang bijak. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak