Menjadi seseorang yang kerap kali dicari ketika teman-teman membutuhkan tempat bercerita adalah tanda bahwa kamu bermanfaat untuk orang lain, tanda bahwa kamu adalah orang yang enak untuk bercerita, dan membuat orang lain menjadi nyaman.
Namun, memang cukup unik ketika mengingat beberapa orang yang bercerita kepada kita. Karena setiap orang punya karakter yang berbeda. Apalagi kalau sedang marah dan sedih, pasti berbeda sekali dengan sikap yang biasa.
Nah, berikut ini beberapa tipe teman saat curhat.
1. Nangis terus gak ngomong-ngomong
Tipe yang pertama adalah teman yang nangis terus sampai sesegukan, hingga akhirnya dia kesulitan untuk menyampaikan apa yang ingin dia katakan. Alhasil, kita bukan mendengarkan curhatannya tapi malah menemani dia menangis.
Terkadang hal ini cukup membuat kita merasa kikuk, sih. Istilahnya, bingung juga dengan bagaimana cara menyikapinya. Karena biasanya nangisnya ini nggak sebentar. Sudah diberikan air minum ataupun dipeluk untuk menenangkan, belum tentu berhasil untuk meredam kesedihannya.
2. Ngomongnya muter-muter
Ada juga beberapa teman yang biasanya kalau curhat muter-muter dulu ngomongnya. Dari barat ke timur, lama banget untuk sampai ke topik permasalahannya. Biasanya hal ini dikarenakan dia merasa malu atau sungkan untuk menyampaikan apa yang ingin dia katakan.
Meskipun cukup membosankan, tapi kita harus tetap menghargainya. Paling tidak menunggu dia untuk siap bercerita apapun yang sedang dijalani. Kalaupun akhirnya dia tidak jadi bercerita, maka tak mengapa. Kesiapan itu kan memang tidak bisa dipaksakan.
3. Menjadikan kita pelampiasan
Unik, tapi memang banyak yang mengalaminya. Jadi, tipe teman curhat yang satu ini adalah dia yang saat curhat itu menjadikan kita sebagai pelampiasannya. Herannya, banyak juga yang sampai memukul karena marah ataupun karena gemas. Hal ini bukan karena ingin menyakiti, hanya saja memang sudah reflek dari dalam diri sendiri.
Harus cukup sabar dan kebal. Bahkan beberapa orang menyerah untuk mendengarkan curhat dari tipe teman yang satu ini. Badan bisa sakit semua. Kalau bukan karena alasan kemanusiaan atau paling banyak adalah alasan tidak enakan, maka mungkin hampir semua orang ingin menyerah untuk menjadi teman curhat dari teman tipe yang satu ini.
Kalau kamu punya kebiasaan ini saat curhat, tolong berusalah untuk diubah, ya! Pasalnya, hal tersebut sangatlah merugikan orang lain. Ketika kamu punya teman yang mau dan berkenan menyempatkan waktunya untuk mendengarkan curhatanmu, maka jaga dengan baik. Zaman sekarang, jarang yang mau.
4. Lawak
Tipe teman curhat yang lawak adalah mereka yang sudah lebih dulu ketawa ngakak sebelum membagikan kisahnya dengan kita. Mungkin bagi mereka yang ingat dengan kisah itu, akan secara langsung tertawa dan tidak bisa dihentikan. Tapi bagi kita yang mendengarkan, cukup membuat kesal dan bete, sih. Siapa juga yang senang mendengar dan melihat orang tertawa tanpa tahu apa yang jadi alasannya. Ketika sudah bisa bercerita, kita sudah merasa tidak asyik lagi. Jadinya garing, deh.
Yang bikin kasihan adalah ketika teman lawak ini sedang sedih banget atau paling tidak sedang putus cinta. Dia bisa ketawa seperti lucu sekali, tapi lambat laun keluar air mata. Ya, dia menangis sambil tertawa. Sesak sekali, perih.
Bukan hal yang mudah bagi orang yang terbiasa bercanda untuk bercerita tentang sisi lain dalam dirinya. Sisi yang membuatnya merasa dalam keadaan yang rumit dan begitu sulit. Rangkul dia, dengarkan, bantu sebisa kita.
Itu dia beberapa tipe teman saat curhat. Kamu termasuk tipe yang mana, nih?