3 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Jadi Freelancer, Tak Semudah yang Dikira!

Ayu Nabila | Riva Khodijah
3 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Jadi Freelancer, Tak Semudah yang Dikira!
Ilustrasi freelancer (freepik.com/freepik)

Pesatnya perkembangan era digital seperti sekarang turut memengaruhi keputusan pemilihan karier seseorang. Jika dulu banyak orang yang berusaha mencari kerja di perusahaan dan mesti pulang pergi kantor hampir setiap hari, kini sudah tidak lagi.

Ada banyak pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah dan tidak mesti ke kantor. Selain bisa menghemat biaya transportasi, menjadi pekerja lepas atau freelancer juga memberikan fleksibilitas waktu.

Meski memberikan berbagai keuntungan dan kemudahan, bukan berarti menjadi pekerja lepas itu selalu enak. Untuk itu, ada beberapa hal yang mesti kamu pertimbangkan sebelum memutuskan menjadi freelancer. Apa saja? simak terus ulasannya di bawah ini.

1. Gaji tidak tetap

Kalau tipe yang suka dengan yang pasti-pasti, maka menjadi pekerja lepas kurang cocok. Salah satu hal yang mesti dipertimbangkan sebelum memutuskan menjadi freelancer, yaitu kamu mesti siap dengan gaji yang tidak tetap. Kadang sedikit, kadang banyak.

Untuk itu sebaiknya kenali terlebih dahulu bidang yang ingin digeluti serta potensi penghasilannya. Dari situ kamu bisa menentukan apakah menjadi pekerja lepas sesuai dengan target finansialmu atau enggak.

2. Kemampuan memimpin diri sendiri

Hal lain yang penting dipertimbangkan sebelum memutuskan terjun menjadi freelancer, adalah kamu termasuk tipe yang sudah bisa memimpin diri sendiri atau enggak. Jika selama ini selalu butuh dorongan orang lain untuk bisa mengerjakan sesuatu, tandanya menjadi pekerja lepas gak cocok.

Di antara keuntungan menjadi seorang pekerja lepas, adalah kebebasan. Bebas memilih pekerjaan, dan bebas pula memilih waktu kapan mau bekerja. Hal positif ini akan jadi kekurangan apabila kamu sulit memimpin diri sendiri. Khawatirnya kamu gak kerja-kerja karena menuruti perasaan malas.

3. Pandangan masyarakat yang sering tidak mendukung

Pertimbangan lain yang juga perlu kamu sadari, adalah stigma masyarakat. Banyak orang masih menganggap yang namanya kerja berarti harus keluar rumah atau di perusahaan tertentu. Kalau enggak, dianggap pengangguran.

Yang menjadi tantangan apabila keluargamu punya pemikiran seperti itu. Karena dianggap tidak kerja, waktumu jadi sering disita untuk melakukan berbagai tugas domestik karena dikiranya pengangguran. Untuk mengatasinya, coba tegaskan bahwa kamu di rumah bukan buat santai-santai, tapi juga bekerja. Dengan demikian, mereka bisa respek terhadap waktumu dan gak asal menyuruh ini-itu.

Semoga dari uraian tadi bisa membantumu untuk memilih keputusan yang tepat, apakah menjadi pekerja lepas atau bekerja di perusahaan.

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak