5 Tindakan Self Healing untuk Sembuhkan Luka Batin

Hayuning Ratri Hapsari | alamanda azis
5 Tindakan Self Healing untuk Sembuhkan Luka Batin
Ilustrasi kesedihan yang memerlukan self healing (Pexels)

Dinamika kehidupan tak jarang membuat seseorang jatuh dalam situasi yang tidak diinginkan. Rasa marah, kecewa, dan juga kesedihan tak jarang menghinggapi banyak orang dalam kehidupan yang tengah mereka jalani.

Namun, dibalik dinamika kehidupan tersebut tak jarang seseorang mendapatkan luka batin yang membuat dirinya jatuh dalam jurang kesedihan.

Selain itu, yang namanya hidup harus terus berjalan, banyak hal dalam kehidupan ini harus tetap dilaksanakan dan dijalankan meskipun seseorang sedang mengalami luka batin. 

Secara bahasa, self-healing didefinisikan sebagai sebuah perilaku yang memiliki tujuan untuk menyembuhkan maupun memperbaiki diri sendiri (Definition of Self-Healing, t.t.).

Melalui artikelnya, Vignesh dkk, (2019) juga menjelaskan bahwa self-healing merupakan salah satu fase akhir dari terapi gestalt dan juga merupakan suatu proses homeostatis serta otomatis yang dikontrol oleh mekanisme fisiologis yang melekat pada diri individu.

Oleh karena itu, berikut penulis sampaikan beberapa tindakan self healing guna sembuhkan luka batin yang mungkin saja pada saat ini tengah kita rasakan.          

1. Bangun Presepsi yang Baik

Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia pastinya akan tergantung pada persepsi yang dimilikinya. Maka, persepsi atau sudut pandang seseorang dalam memandang suatu persoalan yang menerpa hidupnya akan cukup menentukan bagaimana pemulihan seseorang dari luka batin yang menghinggapinya.

Jika Anda tengah merasakan kesedihan dalam hidup Anda, maka membangun persepsi yang baik adalah salah satu cara agar Anda dapat sembuh lebih cepat dari luka batin yang tengah menerpa diri Anda.

2. Self Talk Positif

Cara lain agar seseorang dapat segera sembuh dari luka batin yang dimilikinya adalah dengan melakukan Self Talk Positif. Self Talk Positif dapat dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal negatif yang tengah berkecamuk didalam alam pikiran kita.

Setelah hal-hal negatif tersebut teridentifikasi maka langkah selanjutnya adalah memberikan motivasi positif sebagai respon atau counter dari hal-hal yang tengah berkecamuk di dalam pikiran kita tersebut.

Dengan berbicara positif kepada diri kita sendiri ini akan dapat membuat luka batin yang mungkin tengah Anda rasakan dapat sembuh lebih cepat. 

3. Bersyukur

Bersyukur ketika mendapati hal yang sulit dan tidak mengenakan mungkin akan sulit bagi beberapa orang. Hal itu dikarenakan bersyukur memang perlu dilatih dalam setiap kesempatan.

Jika kita memiliki pikiran yang positif hal yang membuat kita kecewa pun akan disingkapi dengan rasa bersyukur. Karena dengan pandangan yang positif hal yang membuat kita kecewa dan sedih akan dipandang sebagai moment bagi kita untuk memperbaiki diri dan tumbuh dengan lebih baik.

Terlebih dengan bersyukur dapat membuat luka batin kita dapat sembuh dengan lebih cepat.

Baca Juga: 4 Tanda Seseorang Punya Luka Batin yang Belum Selesai, Kamu Termasuk?

4. Memaafkan

Luka batin akan terasa lebih menyesakan jika kita cenderung menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain. Maka, salah satu aktivitas Self Healing yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan luka batin adalah dengan mencoba memafkan diri dan orang lain dari situasi yang tidak mengenakan yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita.

5. Relaksasikan Diri

Salah satu cara untuk melakukan self healing adalah dengan cara merileksasikan diri dan pikiran kita. Ada baerbagai cara yang dapat kita tempuh untuk membuat tubuh kita rileks.

Cara-cara tersebut akan lebih baik jika dilakukan berdasarkan kegemaran yang kita miliki. Nontonlah film jika kita memang hobi menonton, buatlah tulisan entah itu cerpen atau artikel jika kita memang hobi menulis. Atau hal lain yang dapat kita lakukan adalah mendengarkan music dan melakukan olah raga.

Demikianlah sedikit pembahasan mengenai self healing dari kami serta beberapa contoh praktik sederhana dari self healing yang dapat kita lakukan. Pemaparan dalam artikel ini masih cukup terbatas. Dalam sisi praktik maupun hasilnya tentunya pemaparan penulis tidak dapat digeneralisir untuk semua kalangan.          

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak