Seiring dengan perkembangan zaman, barcode QRIS tidak hanya digunakan untuk kegiatan komersial, namun juga bisa dimanfaatkan guna pengumpulan infak masjid dan tempat ibadah lainnya.
Tak perlu ribet lagi, hanya dengan scan QRIS yang telah terinstall di ponsel milik masing-masing jamaah, uang sedekah dari jamaah tersebut bisa langsung masuk ke rekening masjid yang dimaksud.
Bagi jamaah yang hendak berinfak ke masjid namun tidak membawa uang tunai, maka cukup dengan scan barcode QRIS yang tertempel di kotak amal masjid. Setelah discan, secara langsung uang sedekah dari jamaah masuk ke rekening kas masjid.
Kemudahan berinfak dengan memanfaatkan QRIS ini, tidak hanya memudahkan jamaah yang hendak bersedekah, tetapi juga bisa dirasakan oleh pengurus masjid, seperti tidak lagi disibukkan dengan menghitung uang yang terkumpul di kotak amal, tidak butuh waktu untuk melipat-lipat uang, terhindar dari uang rusak dan uang palsu, serta lain sebagainya.
Namun, baru-baru ini publik dihebohkan dengan ulah seorang pria yang menempelkan QRIS palsu di kotak amal beberapa masjid di Jakarta.
Diketahui, selain di Masjid Nurul Iman di Blok M Square, pelaku juga menempelkan QRIS palsu di Masjid Nurullah, Kalibata, Jakarta Selatan.
Oleh karena itu, jamaah yang ingin mengeluarkan sebagian hartanya untuk infak ke masjid, hendaklah berhati-hati dan lebih cermat. Jangan sampai penyaluran sedekahnya salah alamat ke orang yang tidak bertanggung jawab.
Belajar dari kejadian tersebut, inilah cara menghindari penipuan QRIS palsu sebagaimana dikutip dari laman bi.go.id.
1. Pastikan QRIS dikeluarkan oleh lembaga resmi
Paling utama, jamaah yang ingin mengeluarkan infak harus memastikan terlebih dahulu QRIS yang discan berasal dari lembaga resmi, semisal Bank Indonesia. Jangan menggunakan barcode QRIS yang berasal dari sumber yang tidak jelas.
2. Cek ulang nama si penerima
Ketika sudah mantap ingin mengirim uang ke rekening masjid memakai QRIS, sebelum memasukkan nominal jumlah infak yang akan dikirim, hendaknya cek ulang nama penerimanya. Pastikan nama penerimanya adalah masjid yang dimaksud, bukan nama pribadi seseorang.
Setelah memindai QRIS, jamaah harus memeriksa kembali nama penerima yang ditampilkan, sudah sesuai dengan nama yang ditampilkan di atas label QRIS ataukah tidak.
3. Pastikan URL aman
Kurang waspada dan tidak teliti ketika berinfak ke masjid menggunakan QRIS, sedekah jamaah bisa salah alamat. Selain itu, jamaah bisa terkena phishing yang mengakibatkan tersebarnya data pribadi, yang akhirnya disalahgunakan.
Jadi, silakan cek ulang URL yang muncul ketika jamaah memindai barcode QRIS. Jika terdapat kejanggalan, lebih baik sementara batalkan dulu niatnya. Jika jamaah mencurigai adanya penipuan atau permasalahan dalam melakukan pengiriman infak, hendaklah segera hubungi Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) terkait.
Inilah keterangan tentang kemudahan berinfak menggunakan QRIS serta cara tepat untuk menghindari dari penipuan.