Highly Sensitive Person, Definisi, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
Highly Sensitive Person, Definisi, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
ilustrasi highly sensitive person (freepik.com/lifestylememory)

Highly Sesitive person didefinisikan sebagai suatu kondisi yang membuat seseorang memiliki kadar sensitivitas atau kepekaan yang terlalu tinggi. Kepekaan tersebut bisa terjadi secara emosional, fisik, maupun interaksi sosial, seperti yang dikutip pada laman Psychology Today.

HSP digolongkan sebagai salah satu jenis kepribadian dan bukan gangguan mental. Faktor genetik menjadi pencetus seseorang memiliki jenis kepribadian ini. Berdasarkan literatur dari jurnal Brain and Behavior, menyebutkan bahwa 15 hingga 20 persen populasi dunia terlahir dengan kepribadian HSP.

HSP biasanya ditunjukkan dengan berbagai gejala yang mencolok, melansir dari Instagram @biropsikologidinamis, berikut diantaranya.

1. Merasa kewalahan saat mengalami banyak kejadian tak terduga secara serentak.

2. Merasakan ketidaknyamanan saat berada pada kondisi lingkungan yang ramai dan bising.

3. Tidak suka mendengar berita yang bersifat negatif.

4. Menghindari berbuat kesalahan meski dengan cara yang ekstrem.

5. Teliti dan penuh tanggung jawab, gejala ini menjadi kelebihan dari orang-orang yang memiliki kepribadian HSP.

6. Mudah terpengaruh oleh suasana hati orang lain.

7. Penuh empati dan intuitif.

8. Mudah terkejut meski untuk hal yang sepele.

9. Sulit untuk melepaskan atau merelakan hal yang telah terjadi.

10. Mudah baper atau mudah terluka perasaannya.

Berbagai gejala atau ciri orang yang memiliki keperibadian HSP tersebut bisa menjadi suatu kelebihan dan kekurangan untuk berinteraksi ataupun berhubungan dengan orang lain tergantung bagaimana dampak yang akan ditimbulkan nantinya.

Sebagai contoh, mudah baper atau mudah terluka perasaan akan membuat orang lain lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki HSP agar tidak terjadi konflik yang merugikan kedua belah pihak. Pada kondisi tertentu gejala ini tentu akan membuat interaksi atau hubungan menjadi canggung.

Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Melansir dari Healthline, berikut penjelasannya.

1. Mengenali emosi yang muncul dan selalu ingatkan diri sendiri bahwa emosi, rasa cemas, dan sedih yang muncul saat bertemu dengan stimulasi tertentu hanya bersifat sementara dan tidak perlu di ambil pusing.

2. Latih self-compassion untuk memberikan kepedulian, kebaikan, dan kasih sayang pada diri sendiri sehingga kamu akan lebih mudah mengelola emosi.

3. Belajar mengelola stres dengan cara yang positif. Contohnya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, meditasi, ibadah, bersyukur, mencukupi waktu tidur, dan curhat kepada orang yang dipercaya tentang kesulitanmu.

4. Menulis jurnal harian tentang bagaimana caramu untuk mengelola emosi setiap harinya.

5. Menciptakan batasan pada diri sendiri serta belajar untuk mengatakan “tidak” pada tuntutan, ajakan, dan perintah dari orang lain yang terkesan berlebihan.

6. Menciptakan suasana dan tempat yang aman dan nyaman di lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerjamu. Misalnya dengan menata kamar tidur agar menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat, ataupun menata ruang kerja sehingga kamu merasa nyaman untuk bekerja seharian.

Itulah tadi pembahasan tentang highly sensitive person, semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak