Pola pikir merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang. Jika seseorang memiliki pola pikir yang baik, maka energi yang ada di sekitarnya pun akan menjadi positif. Begitupun dengan sebaliknya, pola pikir yang buruk dapat mempengaruhi yang ada di sekitarnya akan menjadi baruk, bahkan dapat merusak kesehatan mental.
Sering kali pikiran seseorang itu dipenuhi berbagai hal yang sebenarnya tidak benar-benar terjadi secara realita. Kesehatan berpikir inilah yang bisa membuat kondisi kesehatan mental seseorang bisa hancur. Maka dari itu penting kiranya mengetahui dan mengendalikan kesalahan berpikir ini demi menyelamatkan kesehatan mental.
Mengutip dari akun instagram @satupersenofficial, berikut ini setidaknya ada lima pola pikir yang bisa membuat mental tidak sehat.
1. Black and white thinking
“Kalau gue nggak dapat nilai A, berarti gue bodoh dan payah.”
“Hidup gue isinya cuma sedih, gak pernah bahagia.”
Apakah betul seperti itu? Kamu tidak boleh menjustifikasi sesuatu secara sepihak hanya karena ekspektasimu tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi harusnya kamu bisa belajar dan melihat semua sisi setiap peristiwa yang terjadi.
Pemikiran seperti ini juga akrab dikenal dengan pemikiran hitam putih, di mana pola pikir yang dapat membuat seseorang berpikir secara absolut. Pemikiran seperti ini bisa saja sulit menemukan jalan tengah.
2. Jumping to conclusions
“Gak diundang nongkrong, fix bukan anggota circle lagi.”
“Typing-nya beda dari kemarin, fix dia marah.”
Kamu perlu berhati-hati jika memiliki asumsi seperti ini. Perubahan seseorang yang dulunya sangat ceria tiba-tiba pendiam, bukan berarti dia sedang marah. Maka dari itu kamu patut mencari tahu terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan.
Bahayanya dari jumping to conclusions ini ketika mengaggap sesuatu sebagai kesimpulan final, maka otak pun akan menutup kemungkinan alasan atau kesimpula lain. Akibatnya bisa saja akan melakukan reaktif dan melakukan reaksi yang bisa disesali.
3. Should-must
“Umur segini, harusnya gaji udah dua digit, punya mobil,....”
“Harusnya gue nggak stress menghadapi ini,...”
Seringkali hidup itu sesantuynya aja dibandikan seharusnya. Pemikiran should-must selalu ingin mengharuskan sesuatu terwujud sesuai keinginan. Bahkan mengharapkan yang lebih tanpa melihat perjuangan sudah sampai di mana.
4. Labeling
“Introvert berarti gak bisa public speaking.”
“Aku Gemini, wajah sih aku nyebelin.”
“Gak akan pernah dapat jodoh.”
“Payah dan bodoh.”
Pelabelan seperti ini juga tak baik untuk kesehatan mental. Seakan membuat diri bahwa nasib memang seperti itu, tidak ada rasa percaya diri dalam berjuang, dan menerima semua yang terjadi tanpa mau mengetahui apa penyebabnya.
5. Overgene-ralization
“Semua hal selalu gak berjalan sesuai rencana.”
“Semua cowok sudah pasti selingkuh.”
“Gue ditakdirkan buat gagal.”
Hati-hati menggeneralisasi sesuatu yang tak semua terjadi seperti meskipun dalam posisi dan kondisi yang sama. Hanya karena sekali gagal, maka langsung klaim sudah memang ditakdirkan selamanya agan gagal. Pemikiran seperti ini jelas tidak baik karena tidak ada semangat untuk berjuang dan bangkit dari kegagalan.
Nah, itulah lima pola pikir yang dapat merusak kesehatan mental. Pola pikir yang buruk sangat berkolerasi dengan gangguan mental. Dan pemikiran yang buruk pun tentu akan mengganggu kehidupan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS