Di zaman seperti sekarang ini ada banyak hal-hal penting yang sering dianggap remeh. Contohnya tentang kesehatan mental, masih banyak orang yang menganggap bahwa memperhatikan kesehatan mental adalah hal yang tidak terlalu penting untuk dilakukan.
Mereka menganggap bahwa seorang manusia harus selalu tahan banting dalam kondisi apapun untuk mencapai kesuksesan sekalipun harus mengabaikan kesehatan mentalnya sendiri. Padahal, persepsi tersebut timbul akibat kurangnya edukasi dan sikap abai yang berpotensi buruk untuk diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
BACA JUGA: Stay Strong: 6 Tips Bertahan Bagi Mahasiswa Ketika Teman-Teman Sudah Lulus
Fakta menunjukkan bahwa setiap orang memiliki perbedaan kondisi dan kebutuhan terkait kesehatan mental dari waktu ke waktu, sehingga diskusi terkait kesehatan mental menjadi hal yang perlu dinormalisasi tanpa adanya larangan ataupun ejekan toxic yang merugikan.
Selain kesehatan mental, ada beberapa hal lain dalam kehidupan yang perlu dinormalisasi, melansir dari Instagram @meaningful.me, berikut diantaranya.
1. Laki-laki Menangis atau Menunjukkan Sisi Kelemahannya
Dahulu kita sering menganggap bahwa seorang laki-laki tidak boleh menangis ataupun menunjukkan sisi kelemahannya. Laki-laki harus selalu tampil kuat dan berani meskipun berada dalam kondisi sesulit apapun.
Padahal menangis adalah suatu respons fisik akibat dari refleks atau gejolak emosi yang dirasakan seseorang untuk meluapkan emosi akibat kesedihan, kehilangan, frustasi hingga kegembiraan. Sehingga tak layak rasanya mengatakan bahwa menangis menjadi hal yang aneh jika dilakukan oleh seorang laki-laki.
Bahkan, dari sisi kesehatan menunjukkan bahwa menangis dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan, yaitu mengurangi stres, meningkatkan mood, melegakan perasaan, hingga membunuh bakteri yang terdapat pada mata, seperti dilansir pada laman Psychology Today.
BACA JUGA: 5 Obrolan Sederhana Bila Makan Bersama Teman-Teman, Hindari Isu Sensitif!
2. Keragaman Warna Kulit dan Bentuk Tubuh
Setiap orang terlahir dengan warna kulit yang berbeda-beda tergantung ras yang mereka miliki. Membedakan perlakuan terhadap seseorang hanya karena warna kulitnya yang berbeda merupakan tindakan diskriminasi yang patut dihindari karena bersifat merugikan. Begitupun dengan bentuk tubuh.
Seseorang harus mendapatkan perlakuan yang sama meskipun mereka memiliki bentuk tubuh yang kurus, ideal, atau gemuk sekalipun. Sudah sepantasnya kita sebagai umat manusia untuk saling merangkul satu sama lain tanpa membedakan warna kulit dan bentuk tubuh sehingga terbentuk ikatan persaudaraan dan kebersamaan yang kuat.
3. Konsultasi ke Psikolog atau Psikiater
Seseorang yang berkonsultasi ke psikolog atau mengonsumsi obat dari psikiater bukan berarti mereka gila. Sama seperti pembahasan sebelumnya dimana setiap orang memiliki perbedaan kondisi dan kebutuhan akan kesehatan mental yang berbeda-beda setiap waktu.
Adakalanya seseorang mengalami frustasi akibat beban hidup yang mereka rasakan sehingga perlu berkonsultasi pada psikolog. Ataupun pada kasus depresi berat yang memang membutuhkan penanganan lebih lanjut dari seorang psikiater. Alih-alih memberikan ejekan kepada mereka, lebih baik kita menjadi support system yang baik demi terwujudnya ikatan yang erat antar sesama manusia.
BACA JUGA: 3 Tips Tetap Konsisten Mewujudkan Cita-Cita, Bangun Habits Positif!
4. Berani Berkata Tidak tanpa Alasan
Kamu tidak mempunyai kewajiban apapun untuk menuruti semua keinginan, perintah, ataupun ajakan dari seseorang. Sebaliknya, kamu harus belajar bagaimana mengatakan tidak untuk hal-hal yang membuang waktu dan bersifat merugikan diri sendiri.
Selain itu, hindari pemikiran bahwa mengatakan tidak tanpa alasan adalah hal yang salah. Justru hal ini akan membuatmu menjadi orang yang lemah dan mudah diperalat oleh orang lain. Tingkatkan rasa keberanian dari dalam dirimu serta jadikan hal tersebut sebagai hal yang normal dalam upaya perlindungan diri.
Itulah tadi pembahasan tentang empat hal penting yang perlu dinormalisasi dalam kehidupan, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS