Cinta plantonik didefinisikan sebagai suatu cinta yang tumbuh karena adanya perasaan dan ikatan emosional yang erat dari kedua pihak untuk melakukan sesuatu secara bersama, tetapi tidak diiringi oleh keinginan untuk bersikap romantis ataupun seksual, seperti dikutip pada laman Hello Sehat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mengenal istilah cinta plantonik dengan sahabat sejati. Cinta plantonik juga tidak mengenal gender karena memang tercipta dari keinginan, minat, dan perasaan saling merangkul dan menerima satu sama lain. Oleh sebab itu, istilah cinta plantonik juga dianggap sebagai cinta non-romantis atau cinta non-seks.
Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan seseorang menjalani cinta plantonik ini. Melansir goodnet.org, berikut empat diantaranya.
1. Kedua Pihak Saling Jujur dan Terbuka Satu Sama Lain
Cinta plantonik dibangun menjujung tinggi nilai-nilai kejujuran, sehingga timbul kepercayaan yang kuat diantara kedua pihak. Oleh sebab itu, kedua pihak tak segan untuk selalu mengutarakan kebenaran meski terdengar menyakitkan.
Misalnya ketika sahabat sejati merasa tidak suka dengan cara berfikir Anda yang terlalu kaku, sehingga mengutarakan hal tersebut secara langsung. Kemudian Anda akan menerima kejujuran itu dengan lapang dada serta melakukan introspeksi diri tanpa adanya rasa marah ataupun kecewa.
2. Menerima Tanpa Syarat
Seseorang yang benar mendukung Anda dalam hal apapun akan terus bertahan dan menerima apa adanya. Sebab, cinta plantonik tidak menginginkan adanya harapan khusus terhadap sahabat sejatinya. Dia hanya ingin merasa saling mengerti satu sama lain dalam kondisi apa pun.
BACA JUGA: 3 Tips Tetap Bergaya Hidup Sederhana di Tengah Gempuran Pengaruh Medsos
3. Tidak Memiliki Keinginan untuk Menciptakan Hubungan Romantis
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa perbedaan antara cinta platonik dan cinta romantis terlihat dari keinginan satu sama lain untuk menciptakan sesuatu yang romantis. Jika Anda memang tidak mempunyai momen yang didedikasikan sebagai cinta satu sama lain, artinya Anda sedang menjalin cinta platonik dengan orang tersebut.
4. Tidak mempunyai Hasrat Seksual
Tak hanya romantisme, seseorang yang menjalani cinta plantonik juga tidak mempunyai hasrat seksual terhadap sahabat sejatinya. Sebab, hubungan diantara keduanya dibangun berdasarkan kejujuran dan kepercayaan, bukan dari ketertarikan secara fisik untuk berpegangan tangan, berciuman, berpelukan, hingga melakukan hubungan seksual.
Jika Anda merasakan getaran tertentu dan keinginan untuk melakukan seks, berarti cinta yang Anda rasakan termasuk golongan romantisme, bukan plantonik.
Cinta plantonik dinilai memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, seperti mengurangi tingkat stres, memperoleh dukungan dan cinta yang apa adanya, dan merasa lebih siap menjalani tantangan hidup.
Bahkan, sebuah studi dari jurnal Psychological Medicine juga menjelaskan bahwa cinta plantonik atau sahabat sejati bisa membuat seseorang pulih dari trauma dan stres.
Itulah tadi pembahasan tentang cinta plantonik. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS