Life is Yours oleh Ipnu R. Nugroho menawarkan sebuah panduan yang sangat relevan untuk para pemuda di era modern. Buku ini membahas banyak hal yang berkaitan dengan krisis diri—krisis yang membuat kita sering menyalahkan diri sendiri. Buku ini mengajak kita untuk mengambil kendali penuh atas hidup dan mengajak kita untuk berani berkata, "hidup ini milikku."
Penulis mengemas pesan Life is Yours dengan sangat ringan. Beliau menggunakan sudut pandang pribadi. Hal ini membuat pembaca merasa terhubung. Setiap bab membawa kita pada pemahaman baru. Pemahaman yang sangat mendalam. Buku ini memberikan perspektif baru. Perspektif yang akan membantu kita mengatasi kecemasan.
1. Belajar menerima ketidaksempurnaan diri
Life is Yours mengajarkan sebuah hal penting: tidak apa-apa jika kita tidak tahu banyak hal. Kita adalah manusia biasa. Kita tidak diciptakan untuk memiliki semua jawaban. Penulis mengajak kita untuk berdamai. Berdamai dengan keterbatasan yang ada. Kita tidak harus selalu terlihat cerdas. Kita juga tidak perlu menjadi serba tahu.
Pesan untuk menerima ketidaksempurnaan diri sangat amat melegakan. Pesan ini berhasil mengurangi tekanan dari ekspektasi sosial. Kita diajarkan untuk merangkul setiap kekurangan. Kita harus bisa bersikap lebih santai. Hidup tidak perlu dijalani dengan beban. Life is Yours mengingatkan kita untuk menikmati setiap proses. Kita harus menghargai setiap momen.
2. Menghargai setiap pengalaman dan proses belajar
Tidak apa-apa jika pernah mengalami hal-hal memalukan. Itu adalah sebuah tanda bahwa kita pernah hidup, bahwa kita pernah mencoba sesuatu, dan bahwa kita pernah belajar dari pengalaman. Life is Yours mengajarkan kita hal ini. Kesalahan bukanlah sebuah aib. Namun, kesalahan adalah bagian penting dari pertumbuhan.
Penulis mengajak kita untuk melihat kembali ke belakang. Melihatnya dengan pandangan yang lebih bijak. Semua hal memalukan yang pernah terjadi. Semua itu telah membentuk diri kita. Semua itu menjadikan kita lebih kuat. Life is Yours mendorong kita untuk maju tanpa perlu menyalahkan diri sendiri. Kita tidak perlu merasa bersalah.
3. Memahami bahwa hidup bukanlah sebuah lomba
Banyak dari kita merasa tertekan. Kita merasa tertekan untuk menjadi seseorang, terutama di usia seperempat abad. Life is Yours mengingatkan kita akan satu hal. Hidup ini bukanlah sebuah lomba. Tidak ada garis akhir yang harus dikejar-kejar. Setiap orang punya jalannya masing-masing.
Pesan untuk memahami bahwa hidup bukanlah perlombaan dapat memberikan kelegaan. Kita tidak perlu merasa tertinggal dari orang lain. Kita bisa berjalan sesuai dengan kecepatan kita sendiri. Yang terpenting adalah menemukan kebahagiaan dan menikmati setiap langkah yang kita ambil. Kita harus memprioritaskan diri.
4. Menemukan keberanian untuk menjadi diri sendiri
Life is Yours sangat menekankan pentingnya menjadi diri sendiri. Tidak apa-apa untuk membenci hal yang disukai orang lain. Sebaliknya, tidak apa-apa juga untuk menyukai hal yang dibenci mereka. Penulis mengajak kita untuk melepaskan diri. Melepaskan diri dari tekanan untuk mengikuti tren. Hidup ini milik kita. Kita harus hidup sesuai dengan keinginan kita.
Ini adalah sebuah pesan yang sangat kuat. Pesan yang mendorong otentisitas. Life is Yours membantu kita—membantu kita untuk tidak memikirkan omongan orang lain. Kita bisa hidup damai dengan apa yang kita inginkan. Kita berhak untuk memilih.
5. Mencapai kedamaian batin sejati
Secara keseluruhan, Life is Yours bertujuan untuk satu hal: mencapai kedamaian batin. Semua poin di dalamnya mengarah pada hal ini. Buku ini membantu kita untuk menghormati diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa hidup bahagia, tanpa harus merasa terbebani.
Penyajian Life is Yours yang ringan dan santai sangat efektif karena mampu memberi pemahaman yang dalam, terlebih lagi apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman itu akan membuat perasaan kita damai. Buku ini mengajarkan bahwa kita sangat amat berhak atas kehidupan yang tenang.
Life is Yours sangat cocok bagi siapa pun yang sedang berjuang. Mereka yang berjuang untuk menjadi diri sendiri. Mereka yang juga berjuang untuk merasa nyaman dengan dirinya. Selamat untuk para pejuang hebat. Terlebih jika sudah memilih untuk menjadi diri sendiri meski terkadang dunia meminta yang sebaliknya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS