4 Upaya Mendukung Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan, Yuk Cinta Lingkungan

Hernawan | Adella Febiana
4 Upaya Mendukung Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan, Yuk Cinta Lingkungan
Dampak dari degradasi lahan salah satunya adalah kekeringan dan musnahnya kehidupan.

Hari Penanggulangan Degradasi dan Kekeringan Sedunia atau World Day for Combating Land Degradation and Drought merupakan hari yang diperingati setiap tanggal 17 Juni. Peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan juga pentingnya penanggulangan degradasi lahan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), degradasi diartikan sebagai kemunduran, kemerosotan, penurunan, dan lain-lain. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) (DLHK) Provinsi Banten dalam situs resminya dlhk.bantenprov.go.id menyebutkan bahwa degradasi lahan adalah proses penurunan produktivitas lahan, baik yang sifatnya sementara maupun tetap. 

Aktivitas yang dapat menimbulkan adanya degradasi lahan dimulai dengan tidak terkontrolnya konversi hutan dan usaha pertambangan, kemudian diikuti dengan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan potensi dan pengelolaan lahan yang kurang tepat.

Bila degradasi lahan tidak segera ditanggulangi, maka dampaknya akan semakin parah. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh degradasi lahan diantaranya ialah dapat menjadi sumber bencana, seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, sampai kebakaran yang bisa berdampak terhadap terjadinya percepatan pemanasan global.

Berikut merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi degradasi lahan dan kekeringan, yaitu:

1. Mengubah lahan menjadi hutan

Selain berfungsi sebagai paru-paru dunia dan menjadi rumah bagi berbagai satwa liar, hutan juga berfungsi sebagai sumber cadangan air. Namun, tidak semua lahan dapat dijadikan sebagai hutan. Lahan-lahan yang dapat dijadikan sebagai kawasan hutan adalah lahan-lahan yang sifatnya tidak cocok untuk pertanian. Seperti lahan yang berada di lereng gunung, atau lahan di tanah kapur.

2. Membuat saluran pelepas air 

Hujan diketahui sebagai faktor yang dapat menyuburkan tanah dan sangat bermanfaat bagi tumbuhan karena kandungannya. Namun, curah hujan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan erosi atau pengikisan lahan sehingga menghilangkan lapisan permukaan tanah yang subur. Oleh sebab itu perlu adanya pembuatan saluran pelepasan air di wilayah yang memiliki curah hujan tinggi.

3. Melakukan reboisasi

Melalui situs resmi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang  dlh.semarangkota.go.id disebutkan bahwa reboisasi merupakan suatu aktivitas penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan biasanya dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Aktivitas penghijauan juga dapat dilakukan secara mandiri mulai dari menanam pohon di lingkungan rumah sendiri. Selain membuat lingkungan menjadi asri, menanam pohon juga dapat meminimalisir banjir akibat curah hujan tinggi.

4. Tidak membakar hutan

Aktivitas pembakaran hutan untuk membuka lahan merupakan tindakan yang dilarang tegas oleh undang-undang. Pelaku pembakaran hutan dapat dijerat UU Kehutanan Pasal 78 Ayat 3 UU 41 Tahun 1999, yang berisi bahwa barangsiapa yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan akan dikenakan pidana penjara maksimal 15 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 5 miliar. 

Itu dia 4 upaya mendukung hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan sedunia. Perubahan besar dimulai dari hal kecil, untuk itu ayo lebih peduli lagi terhadap lingkungan!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak