Glossophobia diartikan sebagai rasa takut dan kecemasan berlebih ketika berbicara di depan umum. Kondisi ini jelas berbeda dengan rasa takut yang biasa Anda kenali. Pasalnya, orang-orang dengan glossophobia akan menunjukkan tanda dan gejala yang ekstrim, seperti peningkatan detak jantung, berkeringat dingin, kebingungan, rasa ingin buang air kecil terus menerus, perasaan malu dan rendah diri ketika akan tampil, hingga pemikiran yang kuat bahwa mereka akan selalu gagal untuk berbicara di depan umum.
Glossophobia menjadi phobia yang paling banyak terjadi dibanding jenis lainnya. Penelitian mencatat bahwa 75% orang di seluruh dunia pernah mengalaminya. Penyebab glossophobia memang belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa hal yang diduga menjadi pemicu phobia ini. Berikut empat diantaranya.
1. Trauma
Adanya pengalaman buruk dimasa lalu menjadi pemicu utama munculnya glossophobia. Misalnya saat Anda pernah dihakimi atau dipermalukan saat tampil berbicara di depan umum. Pengalaman buruk tersebut akhirnya menjadi trauma psikologis yang terbawa hingga masa kini.
Alhasil, ketika Anda ingin mencoba untuk berbicara di depan umum, pengalaman buruk tersebut kembali menghantui pikiran yang memicu ketakutan dan kecemasan berlebihan.
2. Genetik
Berbagai riset ilmiah terbaru mengungkapkan bahwa faktor genetik atau keturunan juga ikut andil dalam memicu terjadinya glossophobia dengan persentase kemungkinan yang mencapai 30 hingga 40 persen.
3. Lingkungan
Selain genetik, faktor lingkungan juga bisa menyebabkan glossophobia. Misalnya ketika Anda tinggal atau bekerja di lingkungan yang terlalu kompetitif, sehingga Anda dituntut untuk selalu tampil sempurna dan jauh lebih baik daripada orang lain. Kondisi ini akan membuat pikiran selalu tertekan dan memicu rasa takut serta kecemasan berlebihan.
4. Rendahnya Skill
Seseorang dengan kemampuan public speaking yang rendah, akan lebih rentan mengalami rasa gugup dan nervous saat tampil berbicara dihadapan publik. Jika mereka tak segera melatih kemampuan tersebut, rasa gugup akan terus menguasainya dan berakhir pada glossophobia.
Glossophobia memang tidak dikategorikan sebagai gangguan mental. Akan tetapi, kondisi ini berpotensi menurunkan produktivitas seseorang dalam berkarier. Sebab, di zaman sekarang ini, public speaking menjadi salah satu skill yang penting untuk dimiliki. Terlebih jika Anda memang bekerja pada sektor pelayanan dan jasa.
Jika Anda merasakan adanya gejala glossophobia, segera berkonsultasi ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Itulah tadi pembahasan tentang empat penyebab glossophobia. Sebagian isi artikel ini melansir dari laman mhnational.org, mayoclinic.org, dan dicticonary.apa.org, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.