Anak-anak menghadapi berbagai permasalahan setiap harinya, mulai dari kesulitan akademik, olahraga, hingga hubungan pertemanan. Namun hanya sedikit dari mereka yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan baik. Anak-anak yang merasa kebingungan atau putus asa seringkali tidak mau berusaha mengatasi masalahnya sendiri.
Nah di sinilah peran orang tua untuk mengajarkan skill memecahkan masalah (problem solving) pada anak sehingga ia akan merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya untuk mencoba hal baru.
Melansir dari verywellfamily, berikut langkah-langkah problem solving yang bisa orang tua ajarkan.
1. Mengidentifikasi masalah
Orang tua bisa memulai dengan mengajak anak untuk mengidentifikasi masalah. Bantu anak menyatakan masalahnya, seperti, "Adek tidak punya teman bermain saat istirahat, ya?," atau "Adek bingung mau ikut les menari atau les musik?".
2. Kembangkan setidaknya lima kemungkinan solusi
Pikirkan berbagai cara yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah, lalu buat daftar solusinya. Bantu anak mengembangkan solusi jika mereka kesulitan menemukan ide.
Bahkan jawaban konyol atau ide yang dibuat-buat adalah solusi yang mungkin saja dituliskan dalam daftar tersebut. Kuncinya adalah membantu mereka melihat bahwa dengan sedikit kreativitas, mereka dapat menemukan banyak solusi potensial yang berbeda.
3. Identifikasi konsekuensi dari setiap solusi
Bantu anak melihat kemungkinan konsekuensi positif maupun negatif dari setiap solusi potensial yang mereka temukan. Misalnya, jika anak bertengkar dengan temannya dan ia hendak membalas perbuatan tersebut, orang tua bisa memberi penjelasan tentang konsekuensi buruk jika ia membalas perbuatan temannya dengan cara yang sama. Bantulah anak untuk melihat kemungkinan lain yang membawa konsekuensi yang lebih positif ketika diterapkan.
4. Pilih solusi yang terbaik
Setelah anak mengevaluasi kemungkinan hasil positif dan negatif, dorong mereka untuk memilih solusi yang terbaik. Jadi orang tua bertugas untuk mengarahkan anak dalam melihat solusi yang ada. Jangan malah memberikan solusi itu sendiri sehingga anak tidak dirangsang untuk berpikir.
5. Menguji solusi yang dipilih
Beritahu mereka untuk mencoba solusi dan lihat apa yang terjadi. Jika tidak berhasil, mereka selalu dapat mencoba solusi lain dari daftar solusi yang mereka kembangkan pada langkah kedua di atas.
Nah itulah tadi 5 tahapan dalam mengajarkan kemampuan probem solving pada anak. Dengan menerapkan kelima tahapan problem solving tadi, diharapkan anak bisa belajar lebih mandiri dalam mengatasi masalahnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS