Jika ingin nikmat saat berkendara, pengguna motor tidak lupa lakukan service motor secara berkala. Service motor penting dilakukan secara rutin saat motor sudah mencapai jarak tempuh tertentu. Bagian yang dicek saat service adalah memeriksa saluran bahan bakar, rem, kondisi mesin, oli mesin, gas tangan, ban, oli gardan, dan lain sebagainya.
Apabila mau punya motor dengan kondisi selalu sehat, jarang rusak, mesin awet, dan performa motor tetap terjaga, maka wajib melakukan service motor secara rutin. Servis motor minimal dilakukan 1-2 bulan sekali, atau saat pemakaian sudah mencapai jarak tempuh 2000 km sampai 4000 km.
Namun, apabila service motor tidak dilakukan dengan rutin, performa motor akan mengalami penurunan, motor jadi cepat rusak, mesin jadi cepat panas, sering mogok di tengah perjalanan, dan akibatnya sekali service akan mengeluarkan banyak biaya.
BACA JUGA: Menebak Jalan Pikiran Orang Tua yang Membawa Bayi dan Balita ke Bioskop
Pegiat otomotif menyarankan untuk melakukan service motor berdasarkan jarak kilometer yang sudah ditempuh. Biasanya setiap motor memiliki intensitas penggunaan yang berbeda. Terdapat motor yang dalam satu bulan sudah bisa menempuh perjalanan 2000 km, ada pula motor lain membutuhkan lebih dari 2 bulan untuk mencapai jarak tempuh 2000 km. Semuanya tergantung pemakaian dan jauh jarak tempuh.
Untuk sepeda motor keluaran lama, service motor harus dilakukan saat jarak tempuh sudah mencapai 2000 km. Sementara motor matic keluaran baru, wajib mendapat pemeriksaan dan perawataan kendaraan saat jarak tempuhnya mencapai kurang lebih 4000-5000 km. Sedangkan untuk motor sport, sebaiknya servis dilakukan ketika jarak tempuh sudah mencapai 6000 km, dan untuk moge kurang lebih saat jarak tempuh mencapai 12000 km.
Adapun bagian-bagian yang perlu diservice pada kendaraan bermotor, seperti dilansir dari laman planetban.com, adalah sebagai berikut:
1. Kampas Rem
Salah satu komponen pada motor yang besar pengaruhnya kepada keselamatan adalah sistem pengereman. Jika kampas rem sudah tipis, maka rem jadi kurang pakem, dan bisa menyebabkan bahaya kecelakaan.
2. Filter Udara
Filter udara mrupakan penyaring udara yang masuk ke ruang pembakaran agar tidak sampai ada kotoran yang masuk yang menyumbat sistem injeksi dan karburator. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan terlebih dahulu sebelum mekanik memutuskan, apakah filter udara masih bisa dibersihkan atau sudah saatnya harus diganti.
3. Ganti Oli Mesin
Oli mesin berguna sebagai pendingin, pelumas, dan pelindung mesin. Mengganti oli secara rutin perlu dilakukan sesuai jarak tempuh yang dicapai. Biaya yang perlu dibayar adalah pembelian oli dan biaya jasa ganti oli.
4. Ganti Oli Gardan
Pengguna motor matic wajib rutin ganti oli gardan. Mengingat fungsi oli gardan untuk melumasi gear yang ada di Continuously Variable Transmission (CVT). Waktu penggantiannya menggunakan rumus 2x ganti oli mesin, kemudian baru dibarengi dengan 1x ganti oli gardan.
BACA JUGA: Pengen Tahu Kenapa Pohon Palem Indoor selalu Ada di Sudut Bioskop? Berikut Penjelasannya
5. Aki atau Accu
Tegangan pada aki idealnya berada pada 12,3-12,6 Volt dalam kondisi mesin mati. Sementara jika mesin menyala, maka tegangan aki berada pada 13,7 - 14,2 Volt. Jika tegangan aki sudah tak sesuai ketentuan tersebut, ditemukan ada kebocoran, atau kondisi terminal berkarat, maka mekanik perlu melakukan pemeriksaan secara detail. Jika kondisi aki sudah tidak layak, maka harus segera diganti.
6. Ban
Ban juga penting diperiksa secara berkala. Jika bisa, setiap pagi periksa terlebih dulu kondisi ban sebelum motor digunakan. Kondisi ban ini lebih cenderung diperiksa oleh pemilik motor sendiri, sementara saat service, mekanik biasanya hanya fokus terhadap tekanan udara di dalam ban.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS