Bagi Orang Tua Baru, Mendidik Generasi Alfa Bukanlah Sebuah Pekerjaan Mudah

Hernawan | Akramunnisa Amir
Bagi Orang Tua Baru, Mendidik Generasi Alfa Bukanlah Sebuah Pekerjaan Mudah
ilustrasi orang tua dan anak generasi Alfa (freepik)

Bagi kamu yang saat ini memiliki status sebagai orang tua baru, mungkin akan ada kekhawatiran mengenai tantangan dalam mendidik anak. Utamanya anak-anak yang lahir dari orang tua milenial atau gen Z, yang kemudian dikenal sebagai generasi Alfa. Melansir dari mccrindle, generasi Alfa adalah anak-anak yang lahir dari rentang tahun 2010 hingga 2024.

Pasalnya, perkembangan zaman yang terus maju saat ini juga sepaket dengan banyaknya kekhawatiran yang mesti dihadapi terkait membesarkan anak-anak generasi Alfa. Ketika kita membaca berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat, mulai dari kenakalan remaja, kasus narkotika, pelecehan, hingga perundungan, hal tersebut seolah menjadi alarm bagi orang tua zaman sekarang agar mendampingi tumbuh kembang anak dengan sungguh-sungguh. 

Karena oleng sedikit, mereka bisa terjerumus dalam lingkungan yang akan merusaknya. Hingga tak heran beberapa waktu lalu beredar video yang banyak dikomentari oleh netizen di media sosial X atau Twitter. Tampak seorang ibu yang yang sedang memberikan ultimatum kepada anak perempuannya agar patuh dan mau mendengarkan arahan orang tua tanpa banyak alasan dan penjelasan.  

Banyak netizen yang menyayangkan sikap dari ibu tersebut. Meskipun ketika ditelisik lebih lanjut, maksud dan tujuan sang ibu adalah sesuatu yang baik karena tidak ingin anak perempuannya terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik. Hanya saja, caranya menyampaikan arahan mungkin perlu diperbaiki lagi. 

Seorang anak yang mendapatkan pola parenting otoriter semacam ini amat rawan menjadi sosok yang akan membangkang di kemudian hari. Karena ia tidak menerima cukup penjelasan mengenai apa yang patut dan tidak patut untuk dilakukan, maka ia tidak akan memahami esensi dari arahan tersebut. Anak jadi patuh semata-mata karena rasa takut, bukan atas kesadarannya sendiri. 

Seorang anak dituntut untuk selalu menurut, tanpa boleh menanyakan alasannya. Bukankah di kemudian hari ia justru akan selalu penasaran dengan larangan-larangan tersebut? Hingga rasa penasaran itu membawa mereka pada pembangkangan akan aturan yang telah dipaksakan. 

Hal ini menjadi pelajaran bagi kita, baik yang sudah berstatus sebagai orang tua maupun yang belum. Bahwa belajar mengenai parenting yang tepat dan cocok itu teramat perlu. Kita tidak tahu, masa depan macam apa yang akan dihadapi oleh anak-anak kita nantinya. Yang bisa kita lakukan adalah menjadi orang tua yang baik yang bisa mendidik dan membesarkan mereka agar memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan di era yang menanti mereka di masa depan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak