6 Penyebab Fresh Graduate Sulit Bersaing di Pasar Kerja, Merasakan Salah Satunya?

Ayu Nabila | Ika Devi Silviana
6 Penyebab Fresh Graduate Sulit Bersaing di Pasar Kerja, Merasakan Salah Satunya?
Ilustrasi fresh graduate (pixabay.com/5480831)

Di era yang terus berkembang dengan persaingan yang semakin ketat, masuk ke dunia kerja menjadi tantangan yang besar bagi para lulusan baru.

Meskipun telah memiliki gelar pendidikan yang diharapkan menjadi tiket masuk yang baik ke dunia kerja, banyak fresh graduate mengalami kesulitan untuk bersaing.

Lalu, apakah faktor yang menyebabkan hal ini terjadi? Mari kita simak ulasan berikut ini.

1. Masih Minim Pengalaman Kerja

Salah satu alasan mengapa fresh graduate kesulitan bersaing adalah kurangnya pengalaman kerja.

Sebagian besar perusahaan cenderung memilih kandidat yang telah memiliki pengalaman kerja di lapangan.

Sayangnya, banyak fresh graduate belum memiliki pengalaman kerja yang signifikan, membuat mereka tidak mampu bersaing dengan kandidat yang sudah lebih berpengalaman.

2. Kesenjangan antara Keterampilan dan Tuntutan Industri

Pendidikan formal (perguruan tinggi) seringkali tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri.

Banyak universitas belum mampu memperkenalkan atau mengajarkan keterampilan yang diperlukan secara spesifik di dunia kerja.

Sehingga, saat lulus, banyak lulusan merasa tidak siap menghadapi tuntutan nyata di lapangan kerja.

3. Terbatasnya Soft Skills

Soft skills adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kepemimpinan, kecerdasan sosial yang melekat (kerjasama tim), kemampuan problem solving, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja.

Seringkali, fokus pada keahlian teknis membuat beberapa lulusan kurang memiliki soft skills yang dibutuhkan di lingkungan kerja.

Kurangnya pengembangan soft skills ini bisa menjadi hambatan dalam mendapatkan pekerjaan.

4. Harapan yang Tidak Realistis

Terlalu tingginya ekspektasi yang dimiliki oleh sebagian fresh graduate bisa menjadi hambatan.

Beberapa lulusan baru berharap untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi atau posisi yang tinggi secara instan tanpa mempertimbangkan proses dan upaya yang harus dilakukan untuk mencapai posisi tersebut.

5. Kondisi Ekonomi yang Tidak Stabil

Keadaan ekonomi yang tidak menentu, terutama dalam situasi seperti pandemi, dapat membuat kesempatan kerja semakin terbatas.

Banyak perusahaan akan memilih untuk melakukan pemangkasan anggaran, penghentian perekrutan sementara, atau bahkan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), sehingga mempersulit fresh graduate untuk memasuki pasar kerja.

6. Kurangnya Jaringan dan Koneksi

Seringkali, jaringan dan koneksi dalam dunia profesional sangat penting.

Kurangnya jaringan yang luas dan koneksi yang kuat dapat membuat fresh graduate kesulitan menemukan peluang kerja yang sesuai.

Untuk mengatasi tantangan ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh para fresh graduate:

Menambah Pengalaman Kerja

Magang di perusahaan, melakukan proyek sukarela, atau sertifikasi tambahan dapat membantu meningkatkan pengalaman dan keterampilan.

Pengembangan Soft Skills

Para fresh graduate dapat mengikuti kursus, pelatihan, atau kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kepemimpinan.

Jaringan dan Koneksi

Fresh graduate perlu berinisiatif untuk membangun jaringan dengan bergabung dalam komunitas terkait bidang pekerjaan yang diminati, mengikuti seminar karier, dan memanfaatkan platform profesional seperti LinkedIn.

Di tengah persaingan yang semakin ketat, kesabaran, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar menjadi kunci utama bagi fresh graduate untuk tetap bersaing di pasar kerja yang dinamis dan kompetitif. Apabila terus meningkatkan kualifikasi dan keterampilan, mereka dapat menemukan peluang yang sesuai dengan potensi mereka di dunia kerja.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak