Menjadi people pleasure bukan berarti kamu adalah orang baik, melainkan menjadi orang yang sering mengorbankan kebahagiaan diri sendiri demi orang lain.
Berhenti menjadi people pleasure tentang bagaimana kita belajar menghargai diri sendiri, kamu gak bisa selalu menyenangkan semua orang— dan itu 100% normal.
Namun, aku paham betul rasanya, Begitu kamu menolak seseorang, muncul beragam pertanyaan di dalam kepala, "Dia bakal kecewa gak, ya?" atau "Gimana jika dia menjauh dariku?"
Jika itu yang selalu muncul di kepala kamu, jangan takut. Ini 4 tips bagaimana caranya berhenti menjadi people pleasure tanpa rasa takut bersalah.
1. Latihan Bilang "Tidak" Tanpa Overthinking
Buat seorang people pleasure, bilang "tidak" itu ibarat menyelesaikan soal matematika—sulit, bikin panik, dan selalu ada perasaan takut salah.
Kamu ingin menolak, rasanya ada tekanan besar buat tetap bilang "iya", meskipun kamu sebenarnya keberatan untuk melakukannya.
Supaya kamu gak terus-menerus terjebak ke dalam siklus ini, coba mulai membiasakan diri untuk menolak dengan cara yang lebih nyaman dan sopan. Salah satu yang paling ampuh adalah teknik “soft rejection”.
Misalnya, saat temanmu minta tolong tapi kamu benar-benar gak punya waktu, kamu bisa mengatakan, "aku sebenarnya mau, tapi aku juga punya prioritas lain yang harus aku selesaikan."
Dengan berkata yang kembut, kamu sangat terlihat ramah dan sopan tanpa perlu mengorbankan dirimu sendiri.
2. Ubah Mindset: Menolak Bukan Berarti Jahat
Salah satu ketakutan terbesar seorang people pleasure adalah dianggap egois. "Jika aku nolak, aku takut mereka kecewa dan gak mau lagi berteman denganku."
Coba pikir-pikir lagi, jika seseorang benar-benar peduli padamu, apakah dia akan meninggalkanmu hanya karena sekali-dua kali kamu menolak permintaannya?
Menolak bukan berarti jahat. Menolak berarti kamu menghargai batasan dirimu sendiri.
Jika kamu selalu memprioritaskan orang lain tanpa mempertimbangkan kebutuhanmu sendiri, pada akhirnya siapa yang akan peduli dengan kebahagiaanmu?
Jadi, kamu gak perlu mendapatkan persetujuan orang lain buat merasa baik. Ingat, kebahagiaanmu gak harus bergantung pada bagaimana orang lain melihatmu.
3. Atasi Overthinking Setelah Menolak Permintaan
Pernah gak sih, setelah menolak seseorang, kamu malah kepikiran terus? "Duh, tadi aku terlalu kasar gak, ya?"
Jika iya, berarti pikiran kamu memiliki pemikiran yang salah. Faktanya, orang lain mungkin gak sepeduli itu dengan keputusanmu—mereka punya hidup sendiri untuk dijalanin.
Jadi, bagaimana caranya agar kamu gak terus overthinking?
Coba lakukan “self-talk positif”. Setelah menolak seseorang, katakan dalam hatimu, "aku gak perlu bertanggung jawab atas perasaan semua orang."
Selain itu, jangan biarkan pikiranmu tenggelam dalam rasa bersalah yang gak perlu itu. Coba lakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti menulis jurnal, olahraga, atau mendengarkan musik favorit.
4. Tetapkan Batasan yang Sehat dalam Menjalin Hubungan
Banyak people pleasure merasa harus selalu tersedia untuk semua orang. Namun, coba pikir, jika kamu terus-menerus menjadi orang yang bisa diandalkan untuk setiap masalah, kapan kamu punya waktu buat dirimu sendiri?
Makanya, mulai sekarang coba buat batasan–kamu gak harus selalu jadi “go-to person” untuk semua masalah orang lain.
Misalnya, jika seseorang terus datang kepadamu hanya untuk curhat tanpa pernah peduli dengan perasaanmu, itu pertanda bahwa hubungan tersebut ada yang salah.
Kamu boleh bilang, "aku selalu ada buat dengerin kamu, tapi aku juga butuh waktu buat diriku sendiri." Jadi, Jangan takut bilang tidak yang mengakibatkan waktu dan energi kamu habis dengan percuma.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.