Gengs, pernah nggak sih ngerasain tragedi bulanan yang sama? Awal bulan saldo rekening kelihatan gagah, eh pertengahan bulan udah sekarat. Padahal, rasanya nggak beli barang mahal, nggak liburan ke luar negeri, tapi kok duitnya hilang entah ke mana?
Kita sering banget menyalahkan gaji yang kurang atau pengeluaran besar yang terlihat jelas. Padahal, sering kali pembunuh dompet kita yang sebenarnya adalah kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari tanpa sadar. Receh sih, tapi kalau dikumpulin, totalnya bisa bikin kaget!
Sebelum kamu panik dan cari pinjol, coba deh jujur sama diri sendiri. Jangan-jangan, kamu punya salah satu dari lima kebocoran silent ini.
1. 'Pajak' Langganan Digital yang Nggak Pernah Kamu Nikmati
Ini adalah penyakit generasi kita. Spotify, Netflix, Disney+, iCloud, Canva Pro, aplikasi gym, semuanya pakai sistem langganan otomatis. Awalnya kita daftar karena tergiur promo coba gratis atau lagi semangat-semangatnya mau produktif. Tapi setelah itu? Lupa.
Masalahnya, sistem auto-debit itu nggak pernah lupa. Dia akan terus dengan setia menagih saldo rekeningmu setiap bulan, bahkan kalau aplikasinya sudah berbulan-bulan nggak pernah kamu buka. Satu langganan mungkin cuma puluhan ribu. Tapi kalau kamu punya 5-7 langganan gaib, totalnya bisa ratusan ribu, lho!
Solusinya: Coba deh sekarang juga, buka pengaturan langganan di HP-mu. Mana yang masih dipakai? Lanjut. Yang cuma jadi pajangan? Stop sekarang juga!
2. Ritual 'Kopi Susu Gula Aren' Setiap Pagi
Segelas es kopi susu seharga Rp25 ribu itu kelihatannya sepele. Tapi coba deh hitung. Kalau kamu beli setiap hari kerja (20 hari), sebulan jadi Rp500 ribu. Setahun? Rp6 juta! Cukup buat beli HP baru, kan?
Ini belum termasuk minuman kekinian lain kayak boba atau matcha latte. Bukan berarti kamu harus berhenti total dan jadi anti-gaul. Tapi coba deh kurangi frekuensinya. Jadikan minuman favoritmu itu sebagai reward atau "hadiah" buat diri sendiri, misalnya dua kali seminggu.
3. Terlalu Sering Makan di Luar (Padahal Bisa Masak Nasi & Telur)
Makan di kafe atau restoran itu memang menggoda. Suasananya enak, makanannya Instagrammable. Tapi di balik itu, ada banyak "biaya siluman": pajak, service charge, godaan pesan minuman manis, sampai dessert.
Makan di luar itu oke banget buat refreshing. Tapi kalau hampir setiap hari, apalagi cuma buat makan siang, inilah yang bikin pos pengeluaran makananmu bengkak. Coba deh sesekali bawa bekal dari rumah. Nggak perlu yang ribet, nasi sama telur ceplok juga udah nikmat, kok.
4. Emotional Spending: Saat 'Checkout' Jadi Obat Patah Hati
Lagi stres? Checkout keranjang Shopee. Lagi bosan? Beli baju baru. Lagi sedih? Beli skincare dengan dalih self-care. Kalau kamu sering begini, kamu terjebak dalam lingkaran setan bernama emotional spending.
Rasanya memang nikmat sesaat. Tapi setelah paketnya datang dan euforianya hilang, yang tersisa cuma penyesalan dan saldo yang makin tipis.
Solusinya: Coba terapkan "aturan tunda 24 jam". Masukkan barangnya ke keranjang, tapi jangan langsung bayar. Tunggu 24 jam. Kalau besok kamu masih kepikiran dan benar-benar butuh, baru deh beli. Kalau nggak, berarti itu cuma "lapar mata".
5. 'Bocór Alus' dari Pengeluaran Super Kecil
Ini yang paling nggak terasa tapi paling mematikan. Beli air mineral botolan padahal bisa bawa tumbler. Pesan ojol padahal jaraknya cuma 500 meter. Jajan cilok di depan kantor setiap sore.
Kecil-kecil, tapi kalau rutin, ini yang disebut silent money leak atau "bocór alus". Coba deh satu hari aja, catat semua pengeluaran sekecil apa pun. Kamu mungkin bakal kaget lihat betapa banyak uangmu yang "hilang" ke hal-hal sepele ini.
Intinya, jadi kaya itu bukan soal seberapa besar gajimu, tapi seberapa pintar kamu mengelola apa yang kamu punya. Yuk, mulai sadar sama kebiasaan-kebiasaan kecil ini dan ambil kembali kendali atas dompetmu!
(Flovian Aiko)