Ketika listrik mati seantero Pulau Jawa dan Bali, Minggu (4/8/2019), saya tiba-tiba ingat transportasi harian saya, MRT. Tepat ketika listrik padam, saya pikir ini hanya untuk beberapa menit, atau paling lama dalam hitungan jam.
Nyatanya, mati listrik massal ini terjadi lebih panjang daripada yang saya bayangkan. Bahkan di rumah saya, kawasan Tangerang, saya mengalaminya 12 jam. Itupun masih disambung pemadaman bergilir selama 5 jam di hari berikutnya.
Pertanyaan saya tentang nasib MRT mampir lagi di kepala saya. Jika saya berada di sarana transportasi itu tepat saat listrik padam, bagaimana nasib saya?
Ternyata beginilah proses evakuasi penumpang MRT. Mereka dipandu keluar dari MRT dan berjalan teratur di sepanjang 'jalan setapak' menuju halte MRT terdekat.
Antrean panjang para penumpang diperlihatkan dalam video yang diunggah @infia_fact di Instagram.
@infia_fact; Video saat para penumpang MRT dievakuasi akibat pemadaman listrik yang menimpa sebagian pulau Jawa kemarin.
Ada yang berjalan tepat di rel, ada juga yang berjalan di bagian 'pematang' di atas. Ada ibu membawa balita, ada juga lanjut usia. Miris;
@adryan_bayu_perdana; Miris ya.
Kondisi ini malah mengingatkan warganet pada film cuplikan film horor;
@adityasatyo; Berasa di film-film wkwkwkw.
@ian_titikhitame; Berasa di film barat, buat suting rekaman film pendek bagus juga tu.
@cempakaparamita; hmmm...cak tur film horor @syafitrim.
Begini proses evakuasi itu.
Pengirim : Nathan Irianto, mahasiswa.