Mahasiswa UNAS Memberi Pelatihan Public Speaking pada Siswa SAAJA

Agussetiawan
Mahasiswa UNAS Memberi Pelatihan Public Speaking pada Siswa SAAJA
Mahasiswa UNAS Memberi Pelatihan Public Speaking pada Siswa SAAJA

Mahasiswa komunikasi Universitas Nasional (Unas) kelas karyawan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan program Pelatihan Public Speaking, Pengenalan Bahasa Inggris, dan Kerajinan Tangan kepada siswa Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) di kawasan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2019).

Kegiatan ini merupakan perwujudan tri dharma perguruan tinggi yang salah satunya ialah mengabdikan diri kepada masyarakat dan merupakan praktik mata kuliah Public Relation dan Management Corporate Social Responsibility (CSR).

Mahasiswa yang terlibat dalam memberikan materi tentang public speaking yaitu Purnomo, Mega, dan Agus. Mereka memberikan tips untuk berbicara di depan umum, bagaimana caranya melatih agar tidak grogi. Tidak hanya itu saja, mereka juga praktek secara langsung supaya melatih percaya diri dan juga mental.

Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan Public Speaking yaitu siswa kelas 5 dan 6 SD, juga siswa SMP dan SMA. Anak-anak SAAJA sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Ketua pelaksana, Agus Setiawan berharap semoga kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi, tidak malu untuk berbicara di depan umum dan semakin berani untuk melakukan suatu perubahan.

“Saya berharap kegiatan ini bisa menambah wawasan mereka dan juga menumbuhkan rasa percaya diri mereka, tidak malu untuk berbicara,” kata Agus.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh sembilan mahasiswa Unas yang tergabung dalam kelompok pengabdian kepada masyarakat memberikan tiga materi pengajaran kepada siswa SAAJA, yaitu materi pertama tentang menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara di depan umum.

Materi kedua yaitu melatih siswa menggunakan bahasa Inggris dalam pergaulan sehari-hari, dan materi ketiga membuat karya berupa kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah plastik untuk diolah menjadi produk lain yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Pembimbing kegiatan PKM Unas, Yayu Sri Wartini, mengatakan melalui kegiatan ini mahasiswa diajak berkontribusi kepada masyarakat lewat keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidang ilmu yang didapatkan di bangku kuliah.

“Ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa selama di bangku kuliah ini dapat diterapkan melalui kegiatan ini. Semua mahasiswa dapat berkontribusi kepada para peserta didik di sekolah ini,” ujar Yayu.

Melalui kegiatan PKM ini, Yayu berharap mahasiswa dapat mengetahui secara langsung penerapan ilmu  yang didapatkan di bangku kuliah, khususnya yang terkait dengan ilmu corporate social responsibility (CSR). Selain itu, ia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi para mahasiswa untuk terus tergerak memberikan pengabdiannya kepada masyarakat, khususnya mereka yang hidup dalam kelompok marginal.

Kepala SAAJA Kristina Iin Dwiyanti menyampaikan apresiasinya kepada Unas yang telah membuat kegiatan PKM yang sangat bermanfaat bagi para peserta didiknya.  Ketiga kegiatan tersebut, yakni pelatihan public speaking, bahasa Inggris, dan kerajinan tangan yang memanfaatkan limbah plastik merupakan materi yang sangat bermanfaat bagi para siswa.

“Saya sangat berterima kasih kepada para mahasiswa Unas yang telah melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat bagus dan memang dibutuhkan oleh para siswa, khususnya pelatihan bagaimana dapat berbicara di muka umum,” ujar Kristina.

Menurutnya, memahami cara berbicara di depan umum ini sangat baik dan berguna bagi para siswa karena tanpa menguasai teknik berbicara yang baik, anak-anak tidak akan mampu menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya. Pengetahuan ini harus dipupuk sejak dini guna memberi bekal kepada para siswa bila nanti mereka tumbuh dewasa dan hidup di masyarakat luas. 

Hal lain dari pelatihan ini ialah dapat melatih mental dan keberanian siswa untuk menyampaikan ide atau gagasan di depan umum. “Anak-anak perlu dilatih keberaniannya untuk berbicara di depan teman sekolahnya, bahkan kelak mereka akan berani dan mempunyai mental yang kuat untuk berbicara di depan masyarakat banyak,” tambahnya.

Kristina menambahkan, pemberian materi tentang public speaking di SAAJA ini merupakan yang pertama kalinya. Selama ini kegiatan pembelajaran yang diberikan kelompok mahasiswa atau relawan kepada siswa SAAJA lebih mengarah kepada pemberian bantuan pengajaran tentang penyelesaian permasalahan terkait dengan pelajaran sekolah.

Ia berharap kegiatan PKM ini tidak hanya untuk saat ini, tapi juga harus berlanjut pada kegiatan berikutnya. “Semoga kegiatan ini dapat berjalan terus dengan berbagai kegiatan baik yang dilakukan oleh para mahasiswa, pihak swasta, atau pihak lainnya. Yang terpenting adalah kontinuitas dari kegiatan ini harus dijaga,” harapnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak