Kepemimpinan Klasik ala Bupati Banyumas dalam Menghadapi Covid-19

Tri Apriyani | nur fatah aldina
Kepemimpinan Klasik ala Bupati Banyumas dalam Menghadapi Covid-19
Bupati Banyumas, Achmad Husein menunjukkan stiker imabuan terkait Virus Corona yang akan ditempel di setiap rumah warganya, Senin (16/3/2020). [Suara.com/Anang Firmansyah]

Pada awal muncul Covid-19 di Indonesia, Bupati Banyumas Achmad Husein menggelar rapat guna mengeluarkan kebijakan untuk menangani penularan Covid-19. Rapat tersebut menghasilkan serangkaian kebijakan untuk menghadapi Covid-19 yang berkembang di wilayah Banyumas. Kebijakan tersebut untuk menetapkan protokol baru dalam penyelenggaran kegiatan di sektor pendidikan, ekonomi, keagamaan, sosial dan budaya.

Kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif karena masyarakat patuh terhadap kebijakan yang ditetapkan pemerintah, kepatuhan tersebut timbul karena strategi komunikasi yang dipilih oleh bupati memaksimalkan media sosial dan keliling desa untuk mengumumkan kebijakan tersebut.

Dapat dilihat pada akun media sosial pribadi Bupati banyumas, Achmad Husein yang sangat aktif dalam memberikan informasi mengenai perkembangan Covid-19 di daerah Banyumas.

Keberhasilan tersebut dapat dinilai dari pernyataan dinas kesehatan Jawa Tengah yang menyatakan bahwa Banyumas menjadi zona risiko rendah dan siap menerapkan new normal dan juara satu sektor pasar tradisonal dalam “Lomba Inovasi Daerah Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19” yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri.

Kepemimpinan sikap Achmad Husein

Jika dilihat dari sudut pandang teori kepemimpinan, maka gaya kepemimpinan Achmad Husein sangat mirip dengan teori kepemimpinan klasik, tepatnya teori kepemimpinan sikap. Menurut yukl (1989) teori kepemimpinan sikap mempunyai syarat berupa cerdas, terampil secara konseptual, diplomatis dan taktis, kemampuan sosial yang baik, paham akan tugas yang sedang dikerjakan.

Syarat tersebut telah ada dalam kepemimpinan Achmad Husein dalam memerangi Covid-19, dapat merumuskan kebijakan yang tepat guna menghambat penularan Covid-19 di daerahnya. Saat terjadi penolakan jenazah postif Covid-19, Achmad Husein turun langsung ke tempat pemakaman dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar bahwa semua jenazah jika dimakamkan sesuai protokol kesehatan maka tidak akan menularkan Covid-19.

Saat harga hand sanitizer melonjak, Achmad Husein mempunyai gagasan untuk menggunakan alkohol tradisional (ciu) menjadi bahan produksi hand sanitizer dan membagikan ke masyarakat. Saat berjuang melawan Covid-19 Achmad Husein mendapat dukungan moril dari masyarakat melalui kiriman karangan bunga yang diletakkan di halaman kantornya, membuktikan bahwa dia mempunyai kemampuan untuk dipercayai oleh masyarakat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak