Selama lebih dari satu dekade, dunia sepak bola didominasi oleh rivalitas dua pemain terbaiknya: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Kedua pemain tersebut seolah tak tersentuh dalam perebutan titel pemain terbaik di dunia setiap tahunnya. Deretan trofi bersama klub maupun catatan rekor individu menjadi bukti nyata kedigdayaan dua pemain asal Argentina dan Portugal tersebut.
Bersama Barcelona, Messi berhasil meraih 8 gelar La Liga, 4 gelar UEFA Champions League (UCL), dan berbagai trofi dari kompetisi eropa hingga dunia. Messi juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Barcelona, La Liga, dan Timnas Argentina.
Berbagai gelar individu juga telah ia raih sepanjang karirnya. Ia tercatat sebagai pemain dengan trofi Ballon d’Or terbanyak, yakni sejumlah enam trofi. Tak hanya itu, ia juga mendapat 6 trofi Golden Shoe (pencetak gol terbanyak di Eropa), 8 kali mencatatkan namanya sebagai pemain terbaik di La Liga, hingga menjadi peraih Golden Ball di Piala Dunia 2014.
Tak kalah dari Messi, Ronaldo yang pernah bermain di empat klub yang berbeda (Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, dan Juventus) juga selalu tampil impresif dengan menorehkan banyak gelar dan penghargaan. Pada level klub, Ronaldo sukses memberikan 5 trofi UCL, dan 5 trofi liga. Ia juga berhasil menjuarai Piala Eropa 2016 bersama timnas Portugal.
Rekor dan gelar individu yang ia dapat juga bersaing dengan torehan sang rival abadi, Lionel Messi. Ia tecatat mengantongi 5 trofi Ballon d’Or, 3 kali terpilih sebagai pemain terbaik di Eropa, hingga top skorer UCL sepanjang masa. Bintang Portugal ini juga dikenal sebagai mesin pencetak gol yang konsisten. Tak heran, ia menorehkan rekor pemain dengan hattrick terbanyak sepanjang masa.
Senja Kala Dominasi Rival Abadi
Setelah mendominasi dunia sepak bola selama 12 tahun, kini Messi dan Ronaldo tengah menapaki babak akhir perjalanannya. Usia Messi dan Ronaldo yang sudah memasuki pertengahan 30-an memang terhitung cukup tua untuk ukuran pemain sepak bola profesional. Meski performa mereka masih berada di level yang tinggi, tetap saja kemungkinan kedua pemain gantung sepatu dalam waktu dekat terbuka cukup lebar.
Mari sejenak melihat ke belakang dan bernostalgia. Salah satu hal yang paling identik dengan rivalitas Messi-Ronaldo ialah perdebatan tentang siapa pemain terbaik diantara keduanya. Perdebatan ini terjadi hampir di semua kalangan yang bersinggungan dengan sepak bola, mulai dari penggemar, pengamat, sesama pemain, pelatih, hingga para legenda. Meski sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade, pendapat tentang siapa yang lebih baik tetap tidak berujung kepada titik temu. Yang ada justru perilaku fans masing-masing pemain yang mencaci maki dan saling merendahkan satu sama lain.
Rivalitas Untuk Dinikmati
Dengan demikian, saya rasa perdebatan ini memang harus tak diambil pusing. Sudah waktunya kita menyadari bahwa kehebatan mereka berdua ialah untuk dinikmati, bukan diperdebatkan. Menganggap salah satu dari mereka lebih baik hanya akan menutup mata kita dengan pemain yang lain. Padahal, kita bisa saja menikmati dan mengakui kehebatan Messi-Ronaldo tanpa harus menemukan jawaban tentang siapa yang terbaik.
Apalagi saat ini kita sudah tidak punya banyak waktu untuk menonton mereka bermain di lapangan sebagai pemain profesional. Perang urat saraf yang dilakukan oleh kedua fandom sebaiknya diubah menjadi tepuk tangan untuk kedua pemain tersebut.
Menunjukkan performa yang sensasional sejak tahun 2007 hingga detik ini belum tentu bisa dilakukan oleh banyak pemain dari berbagai generasi. Kita sering melihat pemain yang tampil fenomenal tetapi hanya dalam kurun waktu 1-3 tahun. Kalau jumlah pesepakbola yang dapat bermain fantastis lebih dari 3 tahun hanya segelintir, maka level konsistensi Messi-Ronaldo adalah spektakuler.
Berada di zaman yang sama dengan mereka adalah suatu hal yang patut disyukuri oleh setiap orang yang mencintai sepak bola. Untuk itu, jangan sia-siakan waktu kita dengan berdebat bahkan saling merendahkan satu sama lain. Bisa saja kita tidak akan menemui dua pemain sehebat Messi-Ronaldo di masa mendatang. Pada akhirnya yang fana adalah waktu-- Messi-Ronaldo yang abadi.