Minggu, 18 Oktober 2020, Mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 95 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggagas inovasi teknologi alat cuci tangan otomatis di puskesmas desa Dengkol Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur .
Inovasi teknologi berupa alat cuci tangan yang bisa bekerja secara otomatis atau tanpa menyentuh peralatan mekanik dengan menggunakan bantuan sensor penghalang (sensor infrared). Penggunaan alat cuci tangan otomatis ini cukup mudah, yakni dengan meletakkan tangan pada bawah sensor. Air akan mengalir secara otomatis dan berhenti ketika tangan dijauhkan dari sensor.
“Ditengah pandemi yang saat ini melanda dunia, masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama menjaga hidup bersih. Dengan adanya alat ini yang akan di tempatkan di puskesmas harapannya dapat memberikan peningkatan kesadaran mencuci tangan,” ujar Ahmad Irfani, anggota PMM kelompok 95 UMM selaku inisiator teknologi saat diwawancarai, Minggu (18/10/2020) .
Selain itu penjaga puskesmas mengapresiasi mahasiswa UMM yang mempunyai ide kreatif dan inovatif dengan membuat alat cuci tangan otomatis.
“Terima kasih kepada mahasiswa UMM yang sudah membuat alat ini saya berharap masyarakat dapat menggunakan dengan baik dan masyarakat disini tentunya akan senang dengan adanya alat cuci tangan otomatis ini,” ujar bapak selaku perawat puskesmas
Dengan adanya program tersebut, diharapkan masyarakat dapat mencuci tangan tanpa melalui sentuhan tidak langsung yang nantinya air akan mengalir sendiri. Selain itu juga diharapkan pemahaman masyarakat mengenai Covid-19 dan kesadaran masyarakat desa Dengkol untuk hidup sehat di era new normal ini dapat meningkat sehingga terhindar dari Covid-19.