Mahasiswa PMM UMM Olah Apel Menjadi Selai bersama Warga Desa Wiyurejo

Mitasofi_
Mahasiswa PMM UMM Olah Apel Menjadi Selai bersama Warga Desa Wiyurejo
PMM di Desa Wiyurejo pada tanggal 25 Oktober 2020 (dok. istimewa)

Semenjak COVID-19 dikonfirmasi oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020, perekonomian dan sosial di Indonesia mulai berubah. Dampak yang paling dirasakan  pada perekonomian di Indonesia adalah terputusnya lapangan kerja. Dan hal tersebut juga berdampak pada Desa Wiyurejo.

Oleh karena itu, kami melalui Peserta Pengabdian Masyarakat (PPM) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelombang 11 kelompok 51, bermaksud untuk membantu para warga Desa Wiyurejo merevitalisasi ekonomi dengan memberdayakan masyarakat untuk membuat selai apel. Tujuan lainnya yaitu supaya warga bisa memanfaatkan bahan mentah yang ada, kemudian diolah menjadikan varian produk baru yang bisa untuk dipasarkan.

Apel adalah komoditi terbesar pada desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Hampir sebagian besar mata pencaharian pada desa tersebut adalah petani buah dan sayur.  Pada saat panen raya, banyak apel yang tidak laku terjual dan terbuang sia-sia. Berangkat dari hal itu, kita bisa memperpanjang masa simpan apel dengan mengolahnya menjadi selai apel. Buah apel yang akan di olah menjadi selai dikelompokkan menjadi dua jenis buah apel. Dan apel yang kita gunakan adalah apel yang sangat sering dipanen didesa Wiyurejo, yaitu apel hijau dan semi kuning.

Kreasi dari pengolahan apel menjadi selai ini berhasil dibuat pada tanggal 16 Oktober 2020. Pengolahan apel menjadi selai ini mempunyai beberapa tahapan. Tahapan pertama, kupas kulit apel dan cuci buahnya hingga bersih. Tahapan kedua, apel di rebus kurang lebih 20 menit. Tahapan ketiga, apel yang sudah direbus dipotong kecil-kecil. Kemudian, blender apel dengan air secukupnya. Tahapan keempat, setelah apel diblender, apel di sangrai hingga air pada apel menyusut. Sembari di sangrai dan menunggu air apel menyusut, tambahkan gula dan kayu manis secukupnya. Langkah terakhir, dinginkan selai apel hingga siap dimasukkan ke dalam botol kemasan.

Apel yang sudah dimasukkan ke dalam botol kemasan inilah yang disosialisasikan pada tanggal 25 Oktober 2020 dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL)  Hamdan Nafiatur Rosyida,S.S,M.Si. Sosialisasi pengolahan selai apel bertempat di Balai Desa Wiyurejo. Peserta yang hadir pada sosialisasi tersebut adalah anggota karang taruna dari Desa Wiyurejo dengan jumlah 10 orang serta perwakilan perangkat desa dengan jumlah 2 orang. Sosialisasi pengolahan apel mempunyai rincian materi tentang bagaimana cara kita memilih apel, bagaimana tahapan kita membuat selai apel, terakhir dan poin penting dari acara ini adalah bagaimana cara agar selai apel terlihat lebih menarik agar pembeli tertarik untuk membeli.

Reaksi masyarakat dengan sosialisasi pengolahan apel sangat positif. Kelompok 51 gelombang 11 berhasil mewawancarai salah satu perwakilan perangkat desa. “Untuk kreasi pengolahan dari bahan apel ini cukup menginspirasi warga desa Wiyurejo. Karena sebagian besar mata pencaharian dari desa Wiyurejo ini adalah sebagai petani buah. Selai apel ini dapat dipakai sebagai produk baru yang mungkin bisa menjadikan peluang untuk mengembangkan nilai jual pada buah apel itu sendiri”, ujar Mas Heri salah satu perwakilan perangkat Desa Wiyurejo melalui wawancara singkat kelompok 51 gelombang 11 pada tanggal 26 Oktober 2020.

Adanya proker tersebut juga membuktikan, bahwa pada saat pandemi covid-19 pun, UMM tetap melaksanakan PMM dengan selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada. Diantaranya tetap menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan, baik sebelum dan sesudah  kegiatan. Serta, selalu menjaga jarak dan tetap memakai masker. Harapan dari projek kerja selai apel ini dapat membantu masyarakat desa Wiyurejo agar bisa memanfaatkan nilai jual dari buah apel itu sendiri. Dan juga, bisa membantu masyarakat desa Wiyurejo dengan menciptakan lapangan kerja.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak