Seseorang tidak dapat dikatakan memilki pengetahuan meskipun dia telah memiliki data. Pengetahuan didapatkan setelah adanya pengolahan informasi maupun data yang diperolehnya. Sebuah pernyataan didapatkan setelah melakukan penalaran terhadap sesuatu melalui indrawi yang dapat dibuktikan untuk mendapatkan data empiris. Ilmu pengetahuan ada karena untuk memecahkan masalah duniawi dan mencari solusi terhadapnya.
Lahirnya ilmu pengetahuan sains, ekonomi, sosiologi dan lain-lain diawali dengan adanya ilmu filsafat. Sebelum ilmu-ilmu tersebut muncul, filsafat sudah memunculkan pertanyaan yang ingin diselesaikan oleh ilmu-ilmu lain. Filsafat merupakan sebuah ilmu yang menjadi pendongkrak bagi ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu filsafat merupakan pemikiran manusia tanpa batas, mengenai hakikat dari suatu hal. Ilmu filsafat sendiri merupakan ilmu yang melahirkan pertanyaaan-pertanyaan yang tidak biasa.
Pertanyaan tersebut bisa dikatakan berbeda dari pertanyaan pada umumnya seperti, bagaimana rasa dicintai ataupun pertanyaan yang awang-awang seperti apakah warna dari sebuah cinta. Ilmu filsafat menghadirkan pertanyaan seperti, mengapa kita tidak boleh menyakiti makhluk hidup? Apa alasan kita tidak boleh melakukannya? Dan siapa yang mengatur akan ketetapan tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terus menghdirkan pertanyaan baru apabila pertanyaan sebelumnya telah terjawab. Bukan untuk mencari kebijakan baru yang sebelumnya telah ada pada masyarakat, tapi filsafat berusaha mencari tahu mengapa harus demikian dan apa yang menyebabkan hal tersebut harus dilakukan manusia.
Memang kehadiraan ilmu ini dianggap sebagai ilmu yang tidak memiliki kegunaan. Karena tujuan dari ilmu ini sendiri tidak menghasilkan kesimpulan jawaban terahir. Ilmu filsafat lebih menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mencari kepuasan batin manusia tentang hal umum yang terjadi disekitar manusia.
Ketika ilmu lain berfokus pada suatu objek yang khusus untuk dapat ditemukan jawabannya, maka ilmu filsafat ini justru memberikan jawaban yang luas. Jadi meskipun sulit, pertanyaan filsafat tetap dapat dijawab. Filsafat itu ilmu yang dinikmati tanpa batasan dan tak ada yang salah dan benar. Untuk mencari jawaban, seorang filsuf menggunakan separuh jalan dari ilmu-ilmu pengetahuan, selanjutnya mereka akan menggali lebih dalam lagi dimensi yang akan mereka pertanyakan dan melihat seberapa jauh pertanyaan mereka dapat dijawab.