Keistimewaan dan Asal-Usul Kota Tangerang

Tri Apriyani | Nurul
Keistimewaan dan Asal-Usul Kota Tangerang
Tangerang (dok istimewa)

Kota Tangerang adalah kota yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten. Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota negara Indonesia, Jakarta. Kota Tangerang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang di sebelah utara dan barat, Kota Tangerang Selatan di sebelah selatan, serta Daerah Khusus Ibukota Jakarta di sebelah timur.

Pusat pemerintahan Kota Tangerang yaitu merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta dan Bekasi di provinsi Jawa Barat dan dilalui oleh Jalan Nasional Rute 1. Selain itu Kepolisian di kota ini juga setara dengan Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang Selatan. Yang dimana kepolisiannya berkedudukan di Kepolisian DKI Jakarta Polda Metro Jaya. P

emerintahan kepala daerah Kota Tangerang adalah seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh warga Tangerang dalam pilkada setiap lima tahun sekali. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang saat ini adalah Arief Rachadiono Wismansyah dan Sachrudin yang berasal dari Partai Demokrat setelah dipilih oleh rakyat kota Tangerang pada Pemilihan umum Wali Kota Tangerang 2013.

Kota Tangerang ini juga mempunyai Sejarah asal-usul yang di sebut dengan kota "Benteng" Untuk mengungkapkan asal usul tangerang sebagai kota "Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan yaitu Menurut tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip VOC, resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa Sultan Banten telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.

Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati.

Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan. Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register tanggal 2 Juli 1682). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.

Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara sungai Angke dan Cisadane. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I.

Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari ddganaerah Selatan hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.

Kota Tangerang ini terkenal juga dengan keanekaragaman penduduknya juga. Mulai dari orang jawa, sunda, padang, batak, tegal dan bahkan etnis Tionghoa ada disini. persis sekali seperti ibu kota . Menurut badan pusat Statistik ( BPS ) jumlah penduduk kota Tangerang mencapai angka 2.081.985 pada tahun 2016.

Kota Tangerang mempunyai berbagai wisata belanja dan memiliki banyak pusat perbelanjaan. Mulai dari yang sederhana hingga yang mewah. Salah satunya yaitu tempat Pusat jajanan rakyat yang cukup dikenal dengan nama pasar lama yang terletak di pusat Kota Tangerang. Pasar lama ini menjual berbagai makanan mulai dari daerah Babakan sampai daerah Masjid Agung Tangerang.

Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika Ramadhan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa. Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas.

Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, laksa tangerang, kecap benteng, dan emping jengkol. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular, dan monyet.

Beberapa makanan khas kota Tangerang yaitu Sayur Besan, Gecom (Toge daOncom), Pindang Bandeng, Kecap Benteng, Laksa Tangerang. Sebagai kawasan permukiman kaum urban, Kota Tangerang banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, hypermarket, maupun pusat perbelanjaan mewah.

Beberapa pusat perbelanjaan di Kota Tangerang antara lain yaitu Bale Kota Mall Tangerang, Tang City Mall, Metropolis Town Square, CBD Ciledug, Mall @ Alam Sutera. Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas. Dan Kota Tangerang juga memiliki Objek wisata yaitu dengan statusnya sebagai kota satelit penunjang ibu kota, Kota Tangerang tidak banyak memiliki kawasan wisata.

Namun banyak tersedia hotel-hotel di Kota Tangerang karena lokasinya yang strategis menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kota Tangerang memiliki beberapa tempat wisata dan festival yaitu Bendungan Pintu Air 10, Museum Warisan Tionghoa, Peranakan Benteng, Masjid Raya Al-Azhom, Lapangan Ahmad Yani (Alun - Alun Kota Tangerang), Situ Cipondoh, Taman Potret, Festival Cisadane (Acara Tahunan), Bundaran Tugu Adipura, Taman Prestasi, Wisata kuliner pasar lama, Kampung Bekelir, Taman Gajah Tunggal, Taman Kunci, Taman Bambu, Taman Jagal, Taman Pramuka, Taman Pintu Air, Jembatan Brendeng, dan warga tangerang juga banyak yang menggunakan Transportasi bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi.

Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Tangerang juga memiliki 2 terminal bus untuk Antar Kota Antar Provinsi yaitu: Terminal Bus Ciledug, Terminal Bus Poris Plawad.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak